Perubahan Lingkungan

ASTALOG.COM – Perhatikan keadaan alam di lingkunganmu yang meliputi hujan, mendung, panas terik, dan angin. Keadaan alam yang meliputi hal-hal tersebut dan mudah berubah dari waktu ke waktu disebut cuaca.

Cuaca dapat mempengaruhi keadaan lingkungan. Lingkngan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan cuaca. Tentu saja baik dan buruknya diukur dari kepentingan manusia. Secara alami, alam selalu mengalami perubahan antara lain karena pengaruh cuaca.

 

A. Pengaruh Angin

 

Angin adalah udara yang bergerak. Embusan angin dapat dengan mudah kamu rasakan. Angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat kesejukan yang membuai. Perubahan yang tiba-tiba biasanya akibat angin bertiup sangat kuat. Akibatnya, perubahan yang terjadi biasanya merugikan.

B. Pengaruh Hujan

Mungkin ada di antara kalian yang sangat senang jikaaa hujan turun. Anak-anak memang menyukai hujan. Hujan digunakan sebagai sarana untuk bermain. Genangan air dimanfaatkan untuk menjalankan mainan air, seperti perahu dan bebekyang bergerak di air.

Tahukah kamu bahwa hujan memberi berbagai pengaruh bagi kehidupan kita. Hujan memberi keuntungan bagi tanaman pertanian yang butuh banyak air, misalnya padi yang baru di tanam.

PELAJARI:  Keberagaman Gender Disekitar Peserta Didik

Hujan deras yang terus menerus dapat mendatangkan bencana. Bencana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, erosi, dan tanah longsor. Bencana alam akan makin merugikan jika terjadi di daerah yang berpenduduk banyak. Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah.

Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi ini, lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus air. Lama kelamaan tanah menjadi tandus. Tanaman tidak dapat tumbuh di tanah yang dilanda erosi.

C. Pengaruh Matahari

Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar. Pancaran cahaya matahari membuat keadaan permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup.

Panas matahari bersama dengan air hujan dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Panas matahari yang mengenai permukaan bumi dapat membawa bencana, yaitu kebakaran hutan. Kebakaran hutan biasanya terjadi dimusim kemarau atau musim panas. Akibat panas matahari, pohon dan semak di hutan menjadi kering. Panas yang demikian kuat dapat menimbulkan bara api yang membakar ranting dan dedaunan kering. Kebakaran hutan yang terjadi saat musim kemarau sangat mudah membesar dan meluas.

PELAJARI:  Penanganan Limbah B3

Kebakaran hutan yang tidak segera di atasi dapat merusak ekosistem.demikian pula hewan yang tidak sempat melarikan diri dapat mati terbakar. Hewan-hewan yang selamat pun menjadi menderita karena kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. Keadaan makin menjadi memprihatinkan jika hewan-hewan memasuki permukiman atau desa di tepi hutan untuk mencari makan. Hewan liar itu dapat dapat memangsa hewan ternak, bahkan manusia. Sementara itu herbivora seperti gajah dan kijang dapat merusak ladang.

D. Pengaruh Gelombang Laut

Gelombang laut atau ombak laut dapa kita lihat di pantai. Kadang kala gelombang laut tampak besar. Kadang kala gelombang laut tampak kecil. Jika terjadi hujan disertai angin kencang, gelombang laut bisa menjadi amat besar.

Gelombang laut di pantai menjadi pemandangan yang menarik. Berbagai tempat menjadi objek wisata karena mempunyai pantai dengan gelombang yang indah., misalnya pantai anyer, carita, parangtritis, sanur, kuta, dan losari. Selain enak di pandang, gelombang laut dimanfaatkan orang untuk melakukan olahraga berselancar.

PELAJARI:  Situasi Perang Asia Pasifik di Tahun 1944

Gelombang laut yang amat besar menyulitkan kapal atau perahu yang sedang berlayar. Gelombang laut dapat menghempaskan apa saja yang ada di permukaan laut. Tidak sedikit kapal tenggelam atau karam akibat diterjang gelombang laut.

Gelombang laut yang menerjang pantai dapat mengakibatkan pengikisan pantai. Pengikisan pantai akibat gelombang laut disebut abrasi. Abrasi dapat merusak ekosistem pantai, antara lain pasir, batu karang, kepiting, kerang, dan pohon kelapa. Abrasi dapat merusak batu karang dan menghanyutkan pasir. Akibatnya, hewan-hewan yang biasa tinggal di sana tidak dapat bertahan hidup.

Untuk mencegah abrasi, di pantai dipasang pemecah gelombang laut atau pemecah ombak. Biasanya dipantai diletakkan beton yang bentuknya seperti balok atau tabung yang amat berat. Jika gelombang mengenai benda tersebut, gelombang akan pecah sehingga tidak sampai ke pantai.

Abrasi pantai juga dapat dikurangi dengan menanam pohon bakau di pantai. Pohon bakau mempunyai akar penunjang yang banyak dan besar. Akar pohon bakau mampu memecah ombak.