Pengaruh Revolusi Perancis Terhadap Indonesia

ASTALOG.COM – Revolusi Perancis yang terjadi pada periode tahun 1789 hingga 1799 telah menimbulkan dampak yang mendalam terhadap perkembangan sejarah modern dunia. Beberapa dampak yang diberikan dari Revolusi Perancis terhadap dunia antara lain: pertumbuhan republik dan demokrasi liberal, menyebarnya sekularisme, perkembangan ideologi modern, dan penemuan gagasan perang total adalah beberapa warisan dari Revolusi Perancis. Sementara itu, peristiwa berikutnya yang juga terkait dengan Revolusi Perancis antara lain: Perang Napoleon, 2 peristiwa restorasi monarki terpisah, yaitu Restorasi Bourbon dan Monarki Juli, serta 2 revolusi lainnya pada tahun 1834 dan 1848 yang melahirkan Perancis modern. Lalu bagaimana dampak atau pengaruh Revolusi Perancis di Indonesia?

PENGARUH REVOLUSI PERANCIS TERHADAP INDONESIA

 

Salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Perancis adalah Indonesia. Meskipun pada saat itu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kemerdekaan Indonesia belum menemukan jalannya, namun peristiwa Revolusi Perancis telah memberikan inspirasi bagi para tokoh perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Adapun beberapa paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan Indonesia dalam kebebasan dan kemerdekaan adalah sebagai berikut:

PELAJARI:  Tokoh-tokoh yang Termasuk dalam Panitia Kecil

1) Paham Nasionalisme

 

Berdasarkan catatan sejarah yang pernah ada, paham nasionalisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya revolusi Perancis, paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika, tidak terkecuali di Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat, yaitu Belanda yang telah lama menduduki Indonesia.

Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme. Sebagai sebuah organisasi nasional pertama di Indonesia, Boedi Oetomo merupakan pelopor dan penyebar paham nasionalisme di seluruh wilayah Indonesia pada saat itu sehingga bermunculanlah organisasi pergerakan nasional di berbagai wilayah tanah air.

2) Paham Demokrasi

Meskipun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya Revolusi Perancis, namun secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di Indonesia pada abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini bisa dilihat pada saat pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan agar kaum bumiputera wajib militer guna memperkuat keamanan.

PELAJARI:  Bagaimana Perkembangan Organisme Bersel Satu?

Mendengar keputusan tersebut,maka Boedi Oetomo mengirimkan wakilnya, yaitu Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para pemimpin Hindia Belanda di Indonesia. Dari hasil negosiasi tersebut, pemerintah Hindia Belanda tidak jadi memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan diganti dengan pendirian Volksraad, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 1916.

Selain itu, adanya sistem parlemen di Indonesia juga merupakan bukti dari pengaruh paham demokrasi yang didengungkan dari Revolusi Perancis. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut dalam sistem parlemen tentunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat Perancis pada masa Revolusi Perancis. Dengan adanya paham ini, partai-partai politik di Indonesia mulai bergabung dan membentuk wadah baru yang disebut ‘Gabungan Politik Indonesia ( GAPI)‘. Dalam perjuangannya, GAPI menyerukan bahwa Indonesia berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa perang dunia II.

PELAJARI:  Perkembangan Wilayah Laut Indonesia

3) Paham Persatuan

Revolusi Perancis telah menginspirasi bangsa Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya Revolusi Perancis adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda”.