ASTALOG.COM – Cerita fiksi atau Fiksi sering dimaknai sebagai cerita khayalan. Secara umum fiksi lebih sering dikaitkan dengan cerita pendek atau novel. Karya fiksi, sebagaimana bentuk karya sastra yang lainnya, seperti drama 2 dan puisi, dibangun atas unsur-unsur yang juga menandai kekhasan bentuk karya tersebut. Dalam cerita fiksi unsur-unsur pembangunnya antara lain adalah plot, karakter, tema, latar, dan sudut pandang.
Penulisan cerita fiksi yang bagus sekiranya harus memiliki lima unsur. Kesemua unsur tersebut adalah bahan paling penting untuk kita gunakan dalam membuat cerita fiksi yang memikat, indah, menawan, memukau, sehingga membuat pembaca begitu betah berlama-lama membaca cerita kita.
5
Jenis Cerita Fiksi
Jenis cerita fiksi ada 3, yaitu:
1. Novel, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif .
2. Cerpen, yaitu suatu bentuk prosa naratif fiktf yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
3. Roman
Unsur-Unsur Cerita Fiksi
Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.
1. Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks.
2. Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan dibagi menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
3. Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
4. Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
5. Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
6. Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
7. Amanat, yaitu pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.
8. Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
9. Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.
1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
2. Keyakinan.
3. Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
4. Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
5. Pandangan hidup suatu bangsa.
6. Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.
Struktur Teks Cerita Fiksi
Jika kamu mengetahui struktur cerpen, maka itu tidak jauh berbeda dengan struktur penyusun teks cerita fiksi. Dimana struktur cerita fiksi terdiri 6 unsur berikut:
1. Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi.
2. Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
3. Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
4. Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian masalah.
5. Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.
6. Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.