Apa Ciri-ciri Kelompok Sosial Menurut W.G Sumner ?

ASTALOG.COM –  Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial.

Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:

– Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya.
– Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.

 

Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial.

Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :

 

a. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.

b. Dorongan untuk meneruskan keturunan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai.

PELAJARI:  Unsur-unsur dalam Stratifikasi Sosial

c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.

Ciri Kelompok Sosial.
1. Kelompok sosial merupakan kesatuan yang nyata.
2. Kelompok mempunyai struktur sosial.
3. Memiliki norma kelakuan yang mengatur bagaimana peranan itu harus dilakukan.
4. Di dalam kelompok sosial terdapat sejumlah peranan sosial.
5. Ada interaksi dan komunikasi di antara para anggota.
6. Mempunyai kepentingan yang sama.

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut W.G. Sumner.

Sumner membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu in-group dan out-group. Menurut Sumner, dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang tersebar di suatu wilayah terdapat pembagian-pembagian menjadi kelompok dalam (in-group) dan kelompok luar (out-group). Contohnya pada masyarakat Badui Dalam. Mereka adalah kelompok dalam (in-gorup) yang memiliki beberapa ciri khusus dan aturan mengikat yang hanya dimiliki kelompok tersebut.

PELAJARI:  Sebutkan Contoh Perilaku Menyimpang?

Di antaranya, anggota kelompok tersebut dilarang keras untuk menerima teknologi dari luar, karena diyakini teknologi dari luar akan membuat kehidupan mereka tidak nyaman. Sedangkan masyarakat Badui Luar yang ada di luar kelompok tersebut disebut sebagai kelompok luar (out-group), karena mereka tergolong suku Badui yang menerima segala bentuk perubahan.

Di kalangan kelompok dalam dijumpai per-sahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar, maka yang terjadi adalah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan. Rasa kebencian ini diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain dan menimbulkan perasaan kelompok dalam (in-group feeling). Anggota kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai pusat segala-galanya (ethnocentris).
Sekilas Mengenai William Graham Sumner.

William Graham Sumner adalah seorang akademisi berkebangsaan Amerika yang menjadi pengajar ilmu sosiologi pertaman di Yale College. Selama bertahun-tahun mengajar, Sumner memiliki reputasi sebagai salah satu guru yang paling berpengaruh di Yale College.

Sumner lahir di Paterson, New Jersey pada tanggal 30 Oktober 1840. Dia adalah putra pasangan Thomas Sumner, yang berkerja sebagai tukang reparasi mesin kereta api dengan istrinya yang berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1863, Sumner berhasil menyelesaikan studinya dan lulus dari Yale College. Di universitas tersebut, Sumner pernah menjadi anggota Skull and Bones, sebuah perkumpulan elit dan rahasia yang diperuntukkan bagi mahasiswa di Yale.

Sebagai seorang sosiolog, Sumner telah memberikan kontribusi cukup besar kepada perkembangan ilmu sosiologi dengan mengembangkan konsep folkways etnosentrisme. Sistem sosiologi Sumner didasarkan pada konsep in-group dan out-group.

Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial. Kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok maupun warga-warga dari kelompok lainnya. Apabila suatu kebiasaan dianggap demikian pentingnya bagi kesejahteraan kelompok sosial, maka kebiasan tersebut menjadi tata kelakuan atau moral kelompok yang mempunyai sanksi-sanksi yang tegas.

Menurut Sumner ada empat dorongan yang universal dalam diri manusia yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut dan rasa hampa. Dari dorongan teersebut timbullah kepentingan-kepentingan yang menyebabkan terjadinya pola-pola kegiatan kebudayaan. Karena itu, keempat dorongan tersebut merupakan kekuatan-kekuatan sosial yang terpokok. Teori Spencer ini sendiri lebih berpengaruh terhadap sosiologi Amerika awal dikarenakan Spencer menulis dan menjelaskan konsepnya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan teoritisi lain tidak.

Selain itu, Sumner menulis dan menjabarkan pengertian nonteknis yang menyebabkan karyanya mudah diterima oleh kalangan yang lebih luas. Teorinya bersifat menerangkan bagi masyarakat yang tengan menjalani proses industrialisasi.