Penyakit dan Gangguan Pada Rangka Tubuh Manusia

ASTALOG.COM – Sistem kerangka manusia dewasa terdiri dari 206 tulang dan tulang rawan yang terkait, tendon, ligamen serta gigi. Tulang saling terhubung satu sama lain melalui ligamen dan otot melalui tendon, dilansir dari laman Sridianti.com.

Rangka berfungsi sebagai penopang dan penunjang tegaknya tubuh, menguatkan tubuh, tempat melekatnya otot, memberi bentuk tubuh, serta melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak. Rangka tubuh yang kuat akan terhindar dari berbagai penyakit dan mengurangi gejala kelainan pada tulang.

 

Kelainan pada tulang manusia dan penyakit tulang bisa terjadi oleh sebagian orang dari kita karena berbagai faktor seperti cacat bawaan lahir, gangguan metabolik ataupun kecelakaan. Tulang-tulang pada rangka manusia harus dirawat supaya tetap sehat. Cara merawat kesehatan tulang di antaranya dengan berolahraga secara teratur dan makan makanan yang bergizi.

Menurut Mikirbae.com, ada beberapa macam penyakit tulang dan sendi, diantaranya ialah sebagai berikut:

 

1. Ankilosis

Gangguan pada persendian, sehingga sendi tidak bisa digerakkan dan dimana ujung-ujung antara tulang terasa bersatu. Ankilosis merupakan gangguan pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu sama lainnya. Jika terserang ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada jaringan ikat di sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling sering menyerang lutut, namun juga dapat menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher.

PELAJARI:  Cara Sehat Menggemukkan Badan

2. Rematik/Radang Sendi

Rematik merupakan peradangan sendi, nyeri, bengkak, rasa kaku yang mencakup sejumlah gangguan dari sistem rangka tulang, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan asam urat. Cedera, penyakit atau infeksi, faktor keturunan atau kelainan metabolik bisa menyebabkan arthritis. Kemudian ketika usia tua saat tulang rawan yang meliputi sendi untuk melindungi tulang dari kerusakan akibat gesekan, yang tidak dapat terbentuk dengan baik seperti penyakit pengapuran tulang.

3. Rakhitis

Rakhitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Penyebab utama adalah kekurangan vitamin D. Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak menderita gizi buruk, biasanya akibat kelaparan atau kelaparan selama tahap awal masa kanak-kanak. Osteomalacia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi serupa terjadi pada orang dewasa, umumnya karena kekurangan vitamin D.

4. Osteoporosis

Osteoporosis banyak yang ditemukan lebih banyak pada wanita terutama pada orang tua. Penumpukan kalsium dalam tulang terutama fosfor dan kalsium yang membutuhkan proses pada tubuh. Sebagai sumber utama mineral, tulang akan mengalami diskompensasi mineral, sehingga tulang menjadi lemah dan rentan terhadap patah tulang. Penyakit osterporosis sering terjadi ketika usia lanjut karena mulai terjadinya ketidak seimbangan hormon, disposisi, genetik dan sebagainya. Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan: mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium yang cukup, melakukan olah raga dengan teratur.
pengeroposan tulang

PELAJARI:  Dampak Radiasi Nuklir pada Organ

5. Ostemielitis

Penyakit tulang ini, disebabkan infeksi oleh strain tertentu dari bakteri Staphylococcus. Bakteri bisa masuk melalui luka terbuka, kemudian masuk pada peredaran darah dari daerah tertular ke tulang lain. Kelainan ini dinamakan, Ostemielitis yang ditandai dengan adanya rasa nyeri di tulang yang terinfeksi, demam, menggigil, mual dan kelemahan. Diagnosa dokter dilakukan dengan melibatkan aspirasi jarum untuk menghilangkan bagian tulang yang terinfeksi yang diikuti dengan pengobatan antibiotik.

6. Fraktur/Kerusakan Tulang

Fraktur tulang merupakan retak yang terjadi pada tulang. Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki-laki daripada perempuan dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Tingkat keparahan fraktur tergantung di bagian tulang mana telah terjadi kerusakan serta jaringan tulang di sekitarnya. Fraktur tulang dibedakan menjadi atah tulang tertutup (patah tulang simplek). Tulang yang patah tidak tampak dari luar dan patah tulang terbuka (patah tulang majemuk). Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan.

7. Kifosis

Kifosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan tubuh penderita melengkung ke depan melebihi batas normal atau bungkuk. Kifosis dapat disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, radang sendi, osteoporosis, ataupun beberapa faktor lainnya, namun kifosis pada anak-anak dapat muncul tanpa sebab yang jelas. Kifosis dapat menimbulkan rasa lelah serta rasa nyeri dan kaku pada punggung. Kondisi membungkuk mungkin hanya terasa menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas normal, tapi dalam kasus tertentu dapat menimbulkan masalah dalam bernapas.

PELAJARI:  Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Untuk mencegah penyakit kifosis dapat dilakukan dengan cara rajin minum susu dan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium sejak dini. Dengan mengkonsumsi makanan yang berkalsium tinggi dan rajin meminum susu sejak dini juga bisa mencegah terjadinya kifosis di usia lanjut.

8. Lordosis

Lordosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan punggung penderita terlalu melengkung masuk pada daerah pinggang. Lordosis disebabkan oleh sikap tubuh yang buruk, pembentukan tulang punggung yang kurang sempurna sejak lahir, Posisi duduk yang salah, dan beberapa faktor lainnya.

Ada beberapa cara untuk mencegah lordosis, diantaranya : Mengubah posisi duduk dengan benar, konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, perbanyak konsumsi kalsium untuk menguatkan tulang secara seimbang, dan olahraga yang teratur.

9. Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang, dimana tulang belakang bengkok dan menyebabkan postur tubuh menjadi miring. Skoliosis menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung ke samping. Skoliosis disebabkan oleh faktor keturunan dan juga faktor hormon dalam tubuh. Kelengkungan tulang belakang ini mengurangi kesenjangan dalam dada yang dapat mengganggu fungsi paru-paru.