Apa yang Anda Ketahui Mengenai Artefak?

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Artefak atau artifact merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan.

Contoh artefak adalah alat-alat batu logam, gerabah, prasasti lempeng kertas, senjata-senjata logam ( anak panah, tombak, dan kapak), dan tanduk binatang.

 

Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda (atau bahan alam) yang jelas dibuat oleh (tangan) manusia atau jelas menampakkan (observable) adanya jejak-jejak buatan manusia padanya (bukan benda alamiah semata) melalui teknologi pengurangan maupun teknologi penambahan pada benda alam tersebut. Ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau dapat dipindahkan (movable) oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau menghancurkan bentuknya.

Pembagian Artefak Menurut Peninggalan Zaman Prasejarah

 

1. Zaman Paleolithikum
Pada jaman palaeolithikum, manusia telah berusaha memperlengkapi tubuhnya untuk bertahan hidup. Dari situlah mereka mulai menggunakan alat-alat yang mereka temukan dari alam, Hasil-hasil kebudayaan yang tertua di Indonesia ditemukan di sekitar daerah Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan di tahun 1935, ditemukan alat-alat semacam kapak yang dinamakan kapak genggam oleh von Koenigswald di dekat Pacitan.

Alat itu serupa kapak tetapi tidak bertangkai dan digunakan dengan cara digenggam dalam tangan. Kapak-kapak yangditemukan dikerjakan dengan kasar. Alat-alat pacitan ini disebut chopper (alat penetak).
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper artinya alat penetak.
Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.

PELAJARI:  Proses Telinga Mendengar Suara

Di sekitar daerah Nganding dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun (Jawa Timur) ditemukan kapak genggam dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut bentuknya ada yang seperti belati dan ujung tombak yang bergerigi pada sisinya. Adapun fungsi dari alat-alat tersebut adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah, serta menangkap ikan.

Selain alat-alat dari tulang yang termasuk kebudayaan Ngandong, juga ditemukan alat alat lain berupa alat alat kecil terbuat dari batu yang disebut dengan flakes atau alat serpih. Flakes selain terbuat dari batu biasa juga ada yang dibuat dari batu-batu indah berwarna seperti calsedon.

2. Zaman Mesolithikum
Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Palaeolithikum, tetapi pada masa Mesolithikum manusia yang hidup pada zaman tersebut sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan Mesolithikum yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman ini yang disebut dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.

Kjokkenmoddinger Suatu corak istimewa dari jaman ini adalah peninggalan yang disebut sebagai Kjokkenmoddinger yang diambil dari bahasa Denmark kjokken yang berarti dapur danmodding yang berarti sampah yang kemudian arti harafiahnya berarti sampah dapur.Peninggalan ini ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra Timur Laut. Bekas-bekas ini menunjukkan telah adanya penduduk pantai yang tinggal dalam rumah-rumah bertonggak. Hidupnya terutama dari siput dan kerang. Kulit-kulit dari siput dan kerangitu dibuang selama bertahun-tahun sehingga membentuk bukit kerang yang tinggi. Bukit inilah yang disebut sebagai kjokkenmoddinger.

PELAJARI:  Kerajaan-Kerajaan yang Bercorak Hindu Budha Di Indonesia

Dari dalam bukit-bukit kerang ituditemukan banyak kapak genggam yang berbeda dari chopper. Kapak tersebutselanjutnya disebut pebble atau kapak Sumatra. Terbuat dari batu kaliyang dipecah atau dibelah. Sebuah kapak lagi ditemukan yang terdapat hanya di jaman mesolithikum, yangdisebut sebagai hache courte. Kapak ini kira-kira berbentuk setengah lingkaran danseperti kapak genggam juga dibuatnya dengan memukuli dan memecahkan batu, dantidak diasah. Sisi tajamnya berada pada sisi lengkung.

Selain kapak-kapak yangditemukan di bukit kerang tersebut, ditemukan pula berbagai pipisan (batu penggiling serta landasannya). Pipisan ini tidak hanya digunakan untuk menggiling makanan tetapi juga untuk menghaluskan cat merah yang ada dari bekas-bekasnya.

Abris Sous Roche gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Gua-gua itu sebenarnya lebihmenyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindunganterhadap hujan dan panas. Di dalam dasar gua itu didapatkan banyak peninggalankebudayaan dari jenis palaeolithikum hingga permulaan mesolithikum walaupunsebagian besar dari jaman mesolithikum.

PELAJARI:  Jelaskan Kehidupan Ekonomi dan Sosial Kerajaan Samudra Pasai?

Alat-alat yang ditemukan banyak sekali seperti alat-alat batu, seperti ujung panah dan dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa dan juga alat-alat dari perungguatau besi. Begian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu terdiri dari alat-alat tulang,sehingga timbul istilah Sampung Bone-Culture.

3. Zaman Neolithikum
Neolithikum adalah kebudayaan yang pertama boleh dikatakan tersebar di seluruh kepulauan kita.Kebudayaan inilah yang menjadi dasar sesungguhnya dari kebudayaan Indonesia sekarang,meskipun tentu saja anasir-anasir palaeolithikum dan Mesolithikum yang ikut serta membentuk dasar itu tak dapat diabaikan.

Dikatakan bahwa Neolithikum adalah suatu Revolusi yang sangat besar dalam peradaban Manusia.Perubahan dari food gathering menjadi food producing yang dimaksud dengan Revolusi. Penghidupan mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Orang sudah bertempat tinggal tetap dengan kepandaian membuat rumah. Hidup berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama.Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerja sama itu.Kerajinan tangan ,seperti menenun dan membuat periuk belanga,sangat mendapat kemajuan.

Menurut alat-alatnya yang ditemukan dan yang menjadi corak khusus ,Neolithikum Indonesia dapat dibagi dalam dua golongan besar ,yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.