ASTALOG.COM – Banyak di antara reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh manusia dapat berlangsung dengan cepat, tetapi sebaliknya bila sesama zat tersebut direaksikan kembali di luar tubuh akan berlangsung lambat atau terhenti. Perbedaan tersebut disebabkan oleh ada tidaknya katalisator yang ikut bekerja, yaitu enzim. Dalam peristiwa reaksi dalam tubuh tersebut, enzim makin lama makin menghilang, tidak sperti katalisator yang tidak ikut bereaksi.
Enzim hanya sedikit diperlukan, tetapi dapat mempengaruhi perubahan bentuk suatu zat berlipat-lipat banyaknya. Pepsin yang murni mampu mencernakan bagian putih dari telur rebus seberat 50.000 kaali beratnya dalam waktu 2 jam.
1. Dalam Mulut
Dalam rongga mulut bermuara saluran-saluran kelenjar dari berbagai kelenjar ludah. Dalam air ludah tersebut, selain mengandung lendir juga mengandung enzim yang disebut amilase atau sering dikenal sebagai ptialin. Dalam rongga mulutlah terjadi pencernaan kimiawi untuk pertama kalinya, terutama untuk bahan makanan karbohidrat. Amilase dalam mulut akan memecah amilum (zat pati) menjadi maltose dan glukose. Karena makanan hanya sebentar terdapat dalam rongga mulut, kesempatan bekerjanya amilase tidak dapat tuntas dalam mulut, namun selama perjalanannya sepanjang esofagus pengaruh amilase dilanjutkan. Begitu makanan sampai dalam rongga lambung yang bersifat asam, berhentilah kerja amilase. Namun ada beberapa mamalia seperti anjing dalam air ludahnya tidak mengandung enzim amilase.
2. Dalam Lambung
Dalam lambung, selain suasana menjadi asam oleh asam HCL (pH 1,5 – 2,5) juga terdapat getah lambung yang dihasilkan oleh sejumlah kelenjar pada dinding selaput lendir lambung. dalam getah lambung terdapat berbagai enzim yang dapat bekerja dalam suasana asam.
Enzim utama dalam getah lambung adalah pepsin untuk memecah molekul protein. Pepsin merupakan enzim khas yang terdapat pada hewan Vertebrata. Pepsin memecah protein tidak tuntas menjadi asam amino. Asam amino adalah komponen dasar dari protein. Biasanya pepsin akan memutuskan ikatan dalam rantai protein yang terdapat asam amino tiroksin dan fenilalanin. Enzim-enzim yang memecah molekul protein dinamakan enzim proteolitik. Enzim-enzim tersebut mempunyai kekhasan dalam bekerjanya pada molekul protein.
Kadang-kadang timbul pertanyaan, mengapa dinding lambung sendiri yang tidak lain tersusun oleh protein tidak tercerna oleh aktivitas pepsin. Pertanyaan tersebut dijelaskan melalui dua alasan, yaitu:
1) Permukaan rongga lambung diselaputi oleh lapisan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar.
2) Enzim pepsin dilepaskan oleh kelenjar dalam bentuk tidak aktif yaitu pepsinogen. Pepsinogen hanya bekerja dalam suasana yang sangat asam.
3. Dalam Usus Halus
Dalam rongga usus halus inilah berlangsung sebagian besar dari proses pencernaan makanan. Apabila makanan yang dilepaskan oleh lambung gumpal demi gumpal melalui pulorus masuk duodenum, keasaman makanan akan merangsang pelepasan berbagai jenis enzim oleh kelenjarkelenjar pencernaan. Enzim-enzim tersebut dihasilkan oleh dua kelenjar utama, yaitu pankreas dan kelenjar pencernaan usus.
Dalam getah pankreas terdapat berbagai macam enzim, yang pada dasarnya dapat mencerna bahan makanan utama: karbohidrat, lipid dan protein. Amilase pankreas disebut juga diastase atau amilopsin, seperti juga enzim dalam kelenjar ludah akan memecah zat pati menjadi molekul-molekul lebih kecil seperti molekul glukose. Bahkan amilase pankreas lebih penting, karena pencernaaan karbohidrat berlangsung di sini.
Lipase yang dihasilkan oleh pankreas merupakan enzim utama yang bekerja memecah lemak. Di antaranya lemak dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Walaupun tidak semua lemak dapat dipecah secara tuntas, namun molekul-molekul kecil tersebut sudah dapat diserap oleh dinding usus.
Bersama dengan getah pankreas terdapat cairan empedu yang mengandung berbagai komponen, seperti: garam empedu, pigmen empedu, dan kolesterol. Yang sudah pasti bahwa cairan empedu tidak mengandung enzim pencernaan. Walaupun demikian, garam empedu dibutuhkan untuk pencernaan lemak karena membentuk tetes-tetes kecil lemak agar lebih mudah bersentuhan dengan enzim lipase.