Dampak dari Imperialisme

ASTALOG.COM – Imperialisme merupakan sebuah sistem politik untuk menguasai seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. Biasanya kaum imperialis akan melakukannya dengan cara paksa. Dalam hal “menguasai“, tidak selamanya berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat juga dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama ataupun ideologi, dengan cara paksa. Jadi, mereka tidak perlu menggabung daerah jajahannya, namun cukup dengan memberikan pengaruhnya yang sangat kuat demi kepentingan kemakmuran negaranya sendiri.

JENIS-JENIS IMPERIALISME

  • Imperialisme Kuno merupakan sistem imperialisme dengan berpegang teguh pada semboyan “Gold, Gospel, and Glory” atau kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan. Dalam hal ini, suatu negara akan merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
  • Imperialisme Modern merupakan sistem imperialisme yang intinya adalah demi kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Dimana pada saat itu, terjadi industri besar-besaran yang membutuhkan banyak bahan mentah untuk pasar yang luas. Keadaan ini memaksa para kaum imperialis untuk mencari jajahan yang bisa dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
  • Imperialisme Politik merupakan suatu sistem dimana kaum imperialis hendak mengusai segalanya dari negara lain yang dijajahnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang.
  • Imperialisme Ekonomi merupakan suatu sistem dimana kaum imperialis hanya ingin menguasai sektor ekonomi saja dari suatu negara lain. Jika suatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
  • Imperialisme Kebudayaan merupakan suatu sistem dimana kaum imperialis hendak menguasai jiwa dari suatu negara lain. Dalam hal ini, jiwa suatu negara terletak pada kebudayaannya. Jika kebudayaannya dapat diubah, maka jiwa negara itu akan berubah. Kaum imperialis biasanya akan melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaandari negaranya. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan merupakan jenis imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah, dan jika berhasil maka akan sukar sekali bagi bangsa yang dijajah secara kebudayaan untuk dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
  • Imperialisme Militer merupakan suatu sistem dimana kaum imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Hal ini dijalankan untuk menjamin keselamatan kaum imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Mereka tidak menjadikan keseluruhan negara sebagai tanah jajahannya, dan cukup menguasai tempat-tempat yang strategis dari negara tersebut.
PELAJARI:  Deskripsi Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 

DAMPAK DARI IMPERIALISME

1) Di bidang politik:

  • Terciptanya tanah-tanah jajahan
  • Terjadinya politik pemerasan
  • Berkobarnya perang kolonial
  • Timbulnya politik dunia
  • Timbulnya nasionalisme
 

2) Di bidang ekonomi:

  • Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, sedangkan negara jajahan menjadi miskin
  • Industri imperialis menjadi besar, sementara perniagaan negara jajahan akan lenyap
  • Perdagangan dunia meluas
  • Adanya lalu-lintas dunia
  • Adanya kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan
  • Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap

3) Di bidang sosial:

  • Negara imperialis hidup mewah, sementara yang dijajah serba kekurangan
  • Negara imperialis semakin maju, sementara yang dijajah semakin mundur
  • Meningkatnya rasa harga diri dari negara imperialis, sementara rasa harga diri pada negara yang dijajah semakin berkurang
  • Segala hak ada pada kaum imperialis, sementara negara jajahan tidak memiliki hak apa-apa
  • Munculnya gerakan Eropa-isasi.