Kingdom Monera dan Ciri-cirinya

ASTALOG.COM – Dalam ilmu Biologi klasik dikenal sistem klasifikasi 5 kingdom yang sekarang sudah tidak digunakan lagi. Salah satu kingdom dalam sistem klasifikasi tersebut adalah kingdom monera yang anggotanya meliputi makhluk hidup bersel satu (uniselular). Monera sendiri berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu ‘moneres’ yang artinya ‘tunggal‘.

Ciri-ciri Umum Kingdom Monera

  • Anggota kingdom monera menempati berbagai habitat bahkan habitat ekstrim yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain.
  • Sebagian besar anggota kingdom monera adalah organisme prokariotik, yang artinya memiliki nukleus inti sel atau organel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi.
  • Dinding sel kingdom monera terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer. Oleh sebab itu, nama lain dari kingdom monera adalah prokariotik. Sedangkan organisme yang sudah memiliki membran inti disebut eukariotik.
  • Cara reproduksi anggota kingdom monera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner (binery fision), fragmentasi atau spora. Reproduksi secara seksual adalah dengan cara konjugasi, transduksi maupun transformasi.
  • Kingdom monera dapat dibagi menjadi 2 divisi, yaitu Bacteria (Schizomycetes) dan Cyanophyta (alga hijau-biru). Namun sekarang, Cyanophyta slebih tepat dianggap sebagai bakteri dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.

Struktur Sel Bakteri sebagai Anggota Kingdom Monera

  1. Pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
  2. Karena bakteri tidak memiliki membran inti, materi genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid.
  3. Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya dimana metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884. Adapun kedua jenis bakteri tersebut, yaitu:
    1. Bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat.
    2. Bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan adalah bakteri yang mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal.
  4. Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi.
  5. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang berperan dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia coli dan Streptococcus pneumoniae.
  6. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom.
  7. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim. Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan bakteri penyebab keracunan pada makanan kaleng.
PELAJARI:  Manfaat Penginderaan Jarak Jauh dalam Kajian Geografi

Alat Gerak pada Bakteri

Banyak spesies bakteri yang bergerak dengan menggunakan flagel. Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu:

  1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai flagel.
  2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
  3. Lofotrik, yaitu bakteri yang mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
  4. Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
  5. Peritrik, yaitu bakteri yang mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.