Pengaruh Revolusi Bumi terhadap Perbedaan Lama Waktu antara Siang dan Malam

ASTALOG.COM – Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi Bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi Bumi, selain perputaran Bumi pada porosnya atau disebut rotasi Bumi.

Kala revolusi Bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi Bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan berevolusi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa.

Pengaruh Revolusi Bumi terhadap Perbedaan Lama Waktu antara Siang dan Malam

 

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan. Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam.

PELAJARI:  2 Jenis Sirkulasi Darah yang Ada pada Tubuh Manusia
 

Pada saat-saat tertentu di suatu tempat, akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang demikian sebaliknya saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutub Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang sama di kutub selatan siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula sebaliknya.

Adapun perbedaan lama waktu antara siang dan malam karena pengaruh revolusi bumi, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Antara tanggal 21 Maret hingga 23 September
    1. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
    2. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
    3. Panjang siang di belahan bumi utara lebih lama daripada di belahan bumi selatan
    4. Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
    5. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
    6. Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
  2. Antara tanggal 23 September hingga 21 Maret
    1. Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
    2. Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
    3. Panjang siang di belahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
    4. Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
    5. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
    6. Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
  3. Antara tanggal 21 Maret hingga 23 Desember
    1. Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
    2. Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
    3. Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
    4. Di daerah khatulistiwa matahari tampak melintas tepat di atas kepala.
PELAJARI:  Fungsi Usus Besar pada Manusia

Jadi, ketika bumi berevolusi, sumbu bumi akan miring sebesar 23.5⁰ yang disebut dengan sudut inklinasi. Ada kalanya bagian utara bumi lebih condong atau miring sehingga solah-olah matahari berada di bagian utara khatulistiwa bumi. hal ini menyebabkan bagian utara bumi lebih banyak mendapat sinar matahari sehingga lebih lama mengalami waktu siang sedangkan bagian selatan khatulistiwa lebih sedikit mendapat sinar matahari sehingga lebih lama mengalami waktu malam.

Begitupun sebaliknya, ketika bagian selatan bumi condong ke matahari, maka bagian selatan khatulistiwa bumi akan lebih banyak mendapat sinar matahari dan mengalami siang yang lebih lama.