ASTALOG.COM – Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.
Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi yodium.
Manfaat Garam Dapur
Nah, berikut beberapa manfaat garam dapur, diantaranya sebagai berikut:
– Penambah rasa
Garam berperan dalam setiap masakan.
– Menjaga asam basa dalam sel
Selain sebagai salah satu penambah cita rasa makanan, garam juga bermanfaat karena senyawa Natriumnya juga dibutuhkan tubuh untuk menjaga asam basa dalam sel agar kegiatan sel tubuh berlangsung normal.
– Menambah kecerdasan otak
Yodium yang dicampurkan dalam garam dapur menambah kecerdasan otak.
– Pengawet makanan
Garam juga dapat dijadikan pengawet alami makanan, seperti yang digunakan pada ikan asin.
– Mampu mengangkat sel kulit mati
Garam yang memiliki tekstur kasar dapat digunakan untuk mengelupas kulit mati, sehingga garam dapat mengangkat sel kulit mati dan juga meremajakannya kembali. Garam tidak mengandung pasir silika sehingga sangat baik jika digunakan sebagai scrub.
– Membantu mencegah timbulnya jerawat
Ternyata garam juga sebagai antibakteri, sehingga scrub yang terbuat dari garam mampu membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegahnya timbul di wajah. Selain itu, garam juga memiliki kemampuan untuk menyerap minyak berlebih yang dapat menjadi penyebab timbulnya jerawat.
– Menghilangkan ruam kulit karena alergi atau infeksi
Jika Anda mengalami ruam pada kulit akibat infeksi atau alergi, hilangkan dengan air garam.
– Meredakan pegal dan linu
Biasanya yang sering mengalami pegal dan linu adalah kaki. Anda dapat meredakannya dengan air garam. Caranya, siapkan air garam yang hangat, dan rendamlah kaki Anda selama 15 hingga 20 menit.
Namun konsumsi garam yang berlebihan juga tidak baik, sebab ia mampu meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan darah tinggi.
Kimiawi Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
Unsur Utama Penyusun Garam Dapur
Garam adalah mineral yang terdiri atas Natrium dan Khlor, yang membentuk kristal dan bersenyawa menjadi Natrium Klorida (NaCl).