Jelaskan Cara Hidup Pithecanthropus

ASTALOG.COM – Pithecanthropus disebut juga manusia kera. Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan Pithecanthropus merupakan jenis manusia purba yang paling banyak jenisnya di Indonesia. Fosil Pithecanthropus ditemukan di Trinil, Perning daerah Mojokerto, Sangiran, Kedung Brubus, Sambung Macan, dan Ngandong.

Pengertian Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Dengan cara stratigrafi, diketahui posil tersebut berada pada lapisan pucangan dan kabuh. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil pithecanthropus amat berpariasi umurnya, antara 30.000-2 juta tahun.

 

Ciri-ciri Pithecantropus
Pithecantropus memiliki beberapa ciri yang bisa Anda kenali, yaitu:
1. Tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm.
2. Badannya tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
3. Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
4. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus.
5. Volume otaknya 900 cc.
6. Hidung lebar dan tidak berdagu.
7. Makanannya bervariasi, yaitu tumbuhan dan daging hewan buruan.

PELAJARI:  Permasalahan Hak dan Kewajiban Warga Negara Bidang Tenaga Kerja

Cara Hidup Pithecantropus
Dalam beberapa sumber penelitian diperkirakan Pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal tapi sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makanan yang semula mengandalkan makanan dari alam menjadi pola berburu dan menangkap ikan.

 

Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di daerah Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper (alat penetak) dan kapak perimbas. Kapak genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu. Manusia purba yang menggunakan kapak genggam
hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di daerah Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alatalat
dari tulang, batu dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak, pisau dan belati. Di dekat Sangiran ditemukan alat-alat berukuran kecil yang terbuat dari batu-batu indah yang bernama flakes (serpihan).

PELAJARI:  Lahirnya Renaissance

Jenis Pithecantropus
Jenis-jenis Pithecanthropus adalah sebagai berikut

1. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis berarti manusia kera dari Mojokerto. Fosil ini diteliti dan ditemukan oleh von Koenigswald tahun 1936-1941 di daerah Perning, Mojokerto. Hasil penemuan Von Koenigswald berupa tengkorak anak-anak yang diperkirakan tengkorak anak-anak tersebut berasal dari anak-anaknya Pithecanthropus.

2. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus soloensis merupakan Pithecanthropus yang bertahan hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah. Fosil pertama ditemukan di Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo pada sekitar tahun 1931-1934. Para peneliti Pithecanthropus soloensis diantaranya Von Koenigswald, Oppernooth dan Ter Haar. Hasil penemuan manusia purba dari Solo ini di lapisan plesistosen tengah mempunyai arti penting, karena menhasilkan satu seri tengkorak berjumlah besar dalam waktu singkat pada satu tempat. Hasil penemuan itu berupa bagian atas tengkorak, tulang dahi, fragmen tulang pendinding, dan tulang kering. Dari penemuan tersebut dapat diperkirakan jenis kelamin, usia, dan bahkan kapasitas otaknya.

PELAJARI:  Bentuk-bentuk Kontak Sosial

3. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak. Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, lembah sungai Bengawan Solo, berasal dari pleistosen tengah. Penelitian ini didasarkan pada penemuan tulang rahang, dua geraham, bagian atas tengkorak, dan tulang paha kiri. Volume otaknya berada di antara volume otak kera dan manusia. Tulang paha menunjukkan bahwa makhluk itu sudah berjalan tegak. Itulah sebabnya Eugene Dubois menyimpulkan bahwa hasil temuannya itu disebut Pithecanthropus erectus, yang berarti manusia kera yang sudah berjalan tegak.