Jelaskan Dampak Negatif dari Urbanisasi?

ASTALOG.COM – Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Dan karena hal inilah maka terjadi proses urbanisasi.

Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, hal tersebut terganung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses terebut terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu adalah pertumbuhannya masarakat desa menjai masyarakat kota dan bertambahny penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa (pada umunya karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan kota.

 

Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dan desa ke kota disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota. Kota-kota di Indonesia yang menjadi tujuan sebagian besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Semarang.

PELAJARI:  Mengapa Matahari disebut Bintang?

Faktor Penyebab Urbanisasi
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari perdesaan.

 

1. Faktor Pendorong dari Desa:
Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai beriikut.
a. Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
b. Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
c. Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
d. Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
e. Upah kerja di desa rendah.
f. Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.

2. Faktor Penarik dari Kota
Faktor penarik dan kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
a. Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
b. Upah kerja tinggi.
c. Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
d. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

PELAJARI:  Jenis Tulang Rawan dan Cirinya

Dampak Positif dan Negatif dari Urbanisasi
Akibat-akibat negatif dari urbanisasi secara perlahan mulai dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia ini. Hal ini terutama disebabkan karena pada umumnya prouksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusia ang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa faktor kebanyakn penduduk dalam suatu daerah “Over Population” merupakan gejala yang umum dinegara agaris yang secara ekonomis masih terbelakang.

Urbanisasi menimbulkan akibat baik bagi daerah yang menerima dan daerah yang ditinggalkan. Menurut para ahli, urbanisasi menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.
1. Dampak Positif
Dampak positif urbanisasi, meliputi hal-hal berikut ini:
a. Urbanisasi sebagai sarana untuk menyerap pengetahuan dan kemajuan-kemajuan yang ada di kota
b. Urbanisasi merupakan faktor penting dalam peningkatan pertumbuhan secara keseluruhan
c. Urbanisasi menyebabkan terjadinya perkembangan kota dan selanjutnya memberikan getaran perkembangan bagi daerah-daerah pedesaan di sekitarnya.

PELAJARI:  Bagaimana Pengelolaan BUMN?

2. Dampak Negatif
Dampak negatif urbanisasi, meliputi hal-hal berikut ini:
a. Kepadatan penduduk melebihi daya tampung kota
b. Permasalahan pemukiman (pemukiman kumuh atau slum)
c. Permasalahan dalam bidang kesehatan
d. Pencemaran lingkungan
e. Meningkatnya pengangguran
f. Tingginya tindak kriminalitas
g. Kemerosotan moral (dekadensi moral)
h. Terjadinya kemacetan lalu lintas.

Usaha Pengendalian Urbanisasi
Untuk mengendalikan terjadinya urbanisasi, dilakukan beberapa usaha antara lain:
1. Program pembangunan desa, misalnya melalui program IDT, Gerakan cinta desa, dsb.
2. Pemerataan dan penyebaran pembangunan sampai ke desa
3. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang lancar antardesa ke kota-kota
4. Peningkatan program listrik masuk desa, koran masuk desa
5. Pelaksanaan desentralisasi (penyebaran) industri ke desa-desa.