ASTALOG.COM – Menurut Eneste (2005) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi.
Meuliartikel di media massa haruslah paham bahwa media yang dituju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Pengertian Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat supaya dipublikasikan (ke koran,majalah dll) dan mempunyai tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang bisa meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Supaya Anda lebih mengerti tentang artikel, pernyataan ini dikutip dari Wikipedia
Jenis Artikel
Artikel dibagi berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitannya dapat dibagi atas empat jenis yaitu:
1. Artikel Praktis
Artikel praktis lebih menitikberatkan pada keterampilan daripada pengembangan pengetahuan atau analisis untuk masalah. Penulisannya pun cenderung menggunakan bentuk karangan narasi. Artinya, pesan disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, dan atau tahapan-tahapan. Contoh artikel praktis adalah Cara-cara Merawat Muka yang biasa ada di majalah-majalah.
2. Artikel Ringan
Artikel seperti ini ada dalam rubrik-rubrik majalah remaja atau surat kabar. Artikel ringan biasa dikemas dalam bentuk informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan perhatian dan konsentrasi penuh. Jenis artikel ini biasanya terdapat di tempat umum seperti rumah sakit atau stasiun.
3. Artikel Halaman Opini
Artikel opini biasanya mengupas tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu, penulisnya harus orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. Contoh artikel Opini adalah Orangtua Guru Utama dalam Pendidikan.
4. Artikel Analisis Ahli
Artikel ini juga harus ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik artikel. Perbedaannya kalau artikel lain harus selalu menggunakan bahasa populer, sedangkan artikel analisis ahli boleh menggunakan bahasa ilmiah.
Contoh Artikel
Tips Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak
Semua manusia sejatinya adalah seorang pembelajar tetapi masalahnya kita secara tak sadar, sering memberikan perlakuan tak menyenangkan ketika anak belajar atau mungkin kita sewaktu kecil pernah mendapat stimulasi tidak menyenangkan semasa kecil. Contohnya saat anak kecil berumur sekitar setahun, mereka biasanya ingin memasukan semua barang ke dalam mulutnya. Yang sering terjadi adalah orang tua melarang si anak secara verbal sambil menarik barang tersebut. Ini bisa dikategorikan perilaku tidak menyenangkan bagi si anak. Lalu ketika anak sedang belajar berjalan, banyak larangan dari pihak orang tua atau pengasuh. Padahal ini adalah proses belajar si anak untuk mengisi informasi di otaknya.
Ketika sudah mulai berbicara dan banyak bertanya, jawaban yang didapatkan mungkin tidak mengenakan untuk anak. Bisa jadi ini karena faktor kelelahan saat mengasuh atau capek memberikan penjelasan yang berulang-ulang. Saat melihat barang baru di rumah dan anak ingin mengetahui lebih dekat dan memegangnya, orang-orang dewasa di sekelilingnya malah menjauhkan barang tersebut karena takut rusak atau mencederai anak. Dari seluruh contoh tadi, apakah yang membuat anak malas belajar?
Lalu ada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, sebut saja Andi. Orangtuanya mengeluhkan anaknya yang tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya. Namun ketika ditanya tentang hobinya, Andi dengan sigap menjawab hobinya adalah sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal. Bahkan ia hafal seluruh pemain inti dan pemain cadangan. Siapa pelatih dan assistennya, nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun serta daftar pencetak gol, pemberi assist dan poin klasemen liga beserta urutannya. Luar biasa bukan? Ini menunjukan tidak ada masalah dengan otak Andi. Masalahnya datang dari sumber yang lain.
Mengapa ada anak yang kalau untuk poelajaran otaknya seolah tidak berfungsi tetapi bisa hafal semua hal penting tentang klub idolanya. Anak ini tentu tidak bodoh malah bisa disebut pandai. Hanya saja perlakuan yang didapat Andi membuat dia malas belajar. Lalu apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak mudah belajar? Tahap pertama perbaikan adalah dari orang tuanya terlebih dulu. Untuk anak sekecil itu, orang tua memegang peranan penting dalam masa tumbuh kembang anak serta membantu sekali untuk mengatasi masalah anak. Lalu komunikasi dengan cinta dalam setiap didikannya.
Seorang pakar pendidikan, Timothy Wibowo, memberikan beberapa kiat supaya anak bisa menjadi rajin dan mudah belajar di sekolah. Berikut tipsnya:
1. Saat anak pulang sekolah, tanyakan apa saja hal menyenangkan hari itu. Otomatis anak akan mencari hal-hal menyenangkan di sekolah dan secera tidak langsung membentuk mindset anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Ketika anak tidur masukan sugesti positif dengan mengatakan bahwa belajar adalah hal menyenangkan. 3. Belajar sama menyenangkannya dengan bermain atau berhitung dan menghafal itu sangat mudah. Ini salah satu bentuk hypnosleep positif pada anak.
4. Jelaskan guna materi pelajaran yang sedang dikerjakan. Sesuaikan penjelasan dengan materi anak, misalnya dengan belajar perkalian, maka anak dapat menghitung jumlah koleksi mainannya atau menghitung sendiri harga action figure di sebuah supermarket dan membandingkannya dengan harga di mall lain. Atau jika mahir bahasa Jepang maka menonton anime tak perlu menggunakan subtitle dan dapat membaca komik aslinya yang langsung yang berbahasa Jepang.