Apa Perbedaan Zaman Arkeozoikum, Paleolitikum, Mesolitikum dan Neolitikum?

Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbut dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali.

Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar (sederhana) karena hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu, yaitu selama masa pleistosen (diluvium).

 

1. Zaman Arkeozoikum.
arkeozoikum (arkean/archean) adalah masa sekitar 4.600.000.000-2,5 milyar tahun lalu. Masa ini merupakan awal terbentuknya bumi yang masih berupa bola api yang mengalami akumulasi panas akibat kontraksi gravitasi, peluruhan radioaktif, dan hujan meteorit.

Masa arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang lazim disebut kraton (craton) atau perisai benua. Batuan yang tertua pad masa ini tercatat pada umur 3.800.000.000 tahun yang lalu.

 

Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra berupa ganggang dan bakteri (mikroorganisme). Hal itu dibuktikan, dengan ditemukannya fosil Cyanobacteria dan Stromatin yang berusia 3.500.000.000 tahun.

PELAJARI:  Siapakah Penemu Benua Amerika?

2. Paleolitikum.
Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.

Mereka memiliki kebudayaan Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Cara kerjanya digenggam dengan tangan. Kapak ini dikerjaan dengan cara masih sangat kasar. Para ahli menyebut alat pada zaman Paleolithikum dengan nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Selain di Pacitan, alat-alat dari zaman Paleplithikum ini temukan di daerah Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan).

Zaman Paleolithikum ditandai dengan kebudayan manusia yang masih sangat sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolithikum, yakni:
a. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
b. Berburu (Food Gathering)
c. Menangkap ikan

3. Zaman Mesolitikum.
Mesolitikum bisa diartikan sebagai batu tengah. Zaman ini terjadi kira-kira pada masa sepuluh ribu tahun yang lalu pada masa holosen. Bila di ban dingkan dengan zaman sebelumnya zaman batu tengah ini mengalami perkembangan budaya yang lebih cepat, Lebih cepatnya perkembangan budaya pada zaman ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Dengan Penyakit Ebola?

– Keadaan alam pada masa ini relatif lebih stabil sehingga manusia bisa hidup dengan suasana yang lebih tenang, karena hidup lebih tenang mereka dapat mengembangkan kebudayaan mereka.
– Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum yaitu homo sapiens lebih cerdas dari pendahulunya.

Zaman ini adalah tahapan perkembangan manusia pada masa pra sejarah antara zaman batu tua dengan zaman batu muda. kehidupan manusia purba pada masa ini tidak begitu berbeda dengan masa-masa sebelumnya berburu atau mengumpulkan makanan merupakan cirinya.

Tetapi manusia pada masa ini sudah mulai memiliki tempat tinggal semi tetap serta sudah melakukan bercocok tanam tetapi masih sederhana. Tempat tinggal manusia pada masa ini kebanyakan mempunyai lokasi di tepi pantai dan di goa-goa, karena banyak ditemukannya bekas-bekas kebudayaan zaman ini di lokasi-lokasi tersebut.

4. Neolitikum.
Zaman neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan terjadinya perubahan jenis pendukung kebudayaanya.

PELAJARI:  Bentuk-bentuk Peninggalan di Zaman Logam

Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangkan.

Hasil-hasil budaya lainnya dari zaman ini adalah:

* Gerabah yang mempunyai fungsi sebagai wadah atau tempat untuk keperluan rumah tangga. Tetapi ada yang ditemukan di beberapa tempat gerabah juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan tulang belulang manusia seperti di wilayah pulau jawa bagian selatan ( pantai selatan ) . Di bali sebagai bekal kubur dan juga ada yang di gunakan sebgai kandang lembu di wilayah banyuwangi dan sumba.

* Perhiasan (gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah). Banyak di temukan di wilayah Pulau jawa.

* Pakaian dari kulit kayu. Manusia pada masa neolitikum mereka sudah bisa membuat pakaian dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus.

* Tembikar ( Periuk belanga ). Ditemukan di wilayah pulau sumatra dan di sumba, di wilayah sumba banyak ditemukan periuk belanga yang digunakan sebagai wadah tulang belulang manusia