Mengenal Benua Eropa

ASTALOG.COM – Benua Eropa adalah benua terkecil kedua setelah Australia dengan luas 10.180.000 km² sedangkan bila dihitung dari populasinya, benua ini terletak di urutan ketiga (di bawah Asia dan Afrika) dengan 742,5 juta jiwa pada tahun 2013 (1/8 dari jumlah penduduk dunia).

Secara geografis, Eropa merupakan bagian dari daratan yang lebih besar dikenal sebagai Eurasia, yaitu gabungan antara 2 benua, Eropa dan Asia. 

 

Benua ini dimulai dari Pegunungan Ural di Rusia, yang menggambarkan batasan timur Eropa dengan Asia. Sedangkan batasan tenggara dengan Asia tidak tergambarkan secara jelas. Namun yang paling umum adalah Sungai Ural yang merupakan sungai yang terletak di antara Rusia dan Kazakhstan.

Batasan berlanjut dengan Laut Kaspia dan kemudian Pegunungan Kaukasus, dan sampai ke Laut Hitam, Bosporus, Laut Marmara, dan Dardanelles yang mengakhiri batasan Asia. Laut Mediterania di selatan memisahkan Eropa dari Afrika. Batasan di bagian barat adalah Samudra Atlantik.

 

Batas Benua Eropa 

  • Utara : Samudera Arktik
  • Barat : Samudera Atlantik
  • Selatan : Laut Tengah
  • Timur : masih belum jelas karena pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor kebudayaan. Batas yang sering dipakai sebagai batas benua Eropa dan Asia adalah Pegunungan Ural dan Laut Kaspia.
PELAJARI:  5 Kota Utama di Jepang

 

Sejarah Benua Eropa

  • Kekaisaran Romawi membagi benua sepanjang Rhine dan Danube selama beberapa abad. Mengikuti penurunan Kekaisaran Romawi, Eropa mengalami kenaikan dari yang dikenal sebagai Zaman Migrasi. Periode tersebut dikenal sebagai Zaman Kegelapan sampai ke Renaisans. Pada masa ini, komunitas monastik terisolasi di Irlandia, dan di beberapa tempat lain menjaga, dan mengumpulkan secara hati-hati pengetahuan tertulis yang telah dikumpulkan sebelumnya.
  • Renaisans dan Monarki Baru menandakan mulainya periode penemuan, eksplorasi, dan peningkatan dalam pengetahuan ilmiah. Pada abad ke-15 Portugal membuka awal penemuan, yang diikuti oleh Spanyol. Kemudian Perancis, Belanda, dan Britania Raya turut bergabung dalam membangun kekaisaran kolonial besar dengan daerah kekuasaan yang luas di Afrika, Amerika, dan Asia.
  • Setelah masa penemuan, konsep-konsep demokrasi mulai menemukan pengaruhnya di Eropa. Perjuangan-perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan muncul, terutama di Perancis pada periode yang dikenal sebagai Revolusi Perancis. Ini mengakibatkan pergolakan yang besar di Eropa karena ide-ide yang revolusioner ini menyebar ke sepanjang benua.
  • Kebangkitan demokrasi menyebabkan bertambahnya tekanan di Eropa selain tensi-tensi yang telah ada karena persaingan di Dunia Baru. Dari semuanya, konflik yang paling terkenal adalah saat Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan, dan membentuk Kekaisaran Perancis yang jatuh tak lama kemudian. Setelah peristiwa-peristiwa ini, Eropa perlahan-lahan menjadi stabil, namun sisa-sisa dari konsep periode lama telah mulai runtuh.
  • Revolusi Industri dimulai di Britania Raya pada akhir abad ke-18, yang menyebabkan pergeseran dari pertanian, kemakmuran rakyat yang semakin bertambah, dan pertumbuhan penduduk. Banyak negara di Eropa menemukan bentuknya seperti yang sekarang ini pasca-Perang Dunia II.
  • Sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga Perang Dingin, Eropa terbagi kepada dua blok politik, dan ekonomi utama: negara-negara komunis di Eropa Timur, dan negara-negara kapitalis di Eropa Barat. Sekitar tahun 1989, Blok Timur pecah bersamaan dengan jatuhnya Tembok Berlin.
PELAJARI:  Selat yang Menghubungkan Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok

 

Negara-negara bagian di Eropa

A. Eropa Barat

  1. Austria, ibukotanya Wina
  2. Belanda, ibukotanya Amsterdam, Den Haag
  3. Belgia, ibukotanya Brussel
  4. Jerman, ibukotanya Berlin
  5. Liechtenstein, ibukotanya Vaduz
  6. Luxemburg, ibukotanya Luxemburg City
  7. Monaco, ibukotanya Monaco
  8. Perancis, ibukotanya Paris
  9. Swiss, ibukotanya Bern

B. Eropa Timur

  1. Belarus, ibukotanya Minsk
  2. Estonia, ibukotanya Tallinn
  3. Latvia, ibukotanya Riga
  4. Lithuania, ibukotanya Vilnius
  5. Moldova, ibukotanya Kishinev
  6. Ukraina, ibukotanya Kiev

C. Eropa Utara

  1. Aland Island (bagian dari Finlandia)
  2. Britania Raya, ibukotanya London
  3. Denmark, ibukotanya Kopenhagen
  4. Faroe Island, ibukotanya Torshavn
  5. Finlandia, ibukotanya Helsinki
  6. Guernsey, ibukotanya St. Port
  7. Irlandia, ibukotanya Dublin
  8. Islandia, ibukotanya Reykjavík
  9. Jan Mayen (bagian dari Norwegia)
  10. Jersey, ibukotanya Saint Helier
  11. Mann Island, ibukotanya Douglas
  12. Norwegia, ibukotanya Oslo
  13. Svalbard, ibukotanya Longyearbyen
  14. Swedia, ibukotanya Stockholm
PELAJARI:  Peta Statistik Distribusi Kuantitatif

D. Eropa Selatan

  1. Andorra, ibukotanya Andorra la Velle
  2. Gibraltar, ibukotanya Gibraltar
  3. Italia, ibukotanya Roma
  4. Malta, ibukotanya Valletta
  5. Portugal, ibukotanya Lisboa
  6. San Marino, ibukotanya San Marino
  7. Siprus, ibukotanya Nikosia
  8. Spanyol, ibukotanyan Madrid
  9. Vatikan, ibukotanya Citta de Vaticano
  10. Yunani, ibukotanya Athena

E. Eropa Tenggara (Semenanjung Balkan)

  1. Albania, ibukotanya Tirana
  2. Bulgaria, ibukotanya Sofia
  3. Bosnia-Herzegovina, ibukotanya Sarajevo
  4. Kroasia, ibukotanya Zagreb
  5. Macedonia, ibukotanya Skopje
  6. Montenegro, ibukotanya Podgorica
  7. Rumania, ibukotanya Bukares
  8. Serbia, ibukotanya Belgrade
  9. Slovenia, ibukotanya Ljubljana