Apakah Evolusi Itu?

ASTALOG.COM – Artikel kali in akan membahas mengenai evolusi. Apakah evolusi itu? Apa-apa saja jenis-jens dari evolusi? Yuk simak artikel berikut ini.

Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.

 

Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.

 

Pengertian Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Alam

Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama. Contoh dari binatang atau hewan kera menjadi manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Evolusi

1. Evolusi Kosmik
Evolusi kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup

2. Evolusi Organik/Organis
Evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada mahluk hidup dari generasi ke generasi.

Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.

1. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.

2. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkandapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.

Evolusi berdasarkan hasil akhirnya terbagi menjadi evolusi divergen dan konvergen

1. Evolusi divergen, adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu species menjadi banyak dua species yang berbeda. Contoh jumlah jari nenek moyang vertebrata.

2. Evolusi konvergen, adalah proses evolusi yang perubahannya menghasilkan 2 spesies memiliki perbedaan perkembangan organ-organnya mirip yang menepati satu lingkungan. Contoh Lumba-lumba, duyung, dan ikan Hiu.

Perkembangan Teori Evolusi

Teori Evolusi mempelajari perubahan yang berangsur angsur menuju arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Selain itu juga, teori evolusi juga mengalami evolusi atau perubahan sesuai dengan perubahan jaman dan perkembangan teknologi.

Perkembangan teori evolusi tidak lepas dari perkembangan bidang-bidang ilmu yang lain terkait dengan genetika, biokimia, biologi molekuler, fisiologi dan lain-lain. Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka teori evolusi mengalami perkembangan.Adapaun perkembangan teori evolusi terbagi menjadi teori evolusi sebelum Darwin dan teori evolusi setelah Darwin.

1. Teori Evolusi Sebelum Darwin

ejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku On the Origin of Species, meskipun kebanyakan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau.Kenyataan bahwa bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan megalami perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin.Parmenides menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat adalah suatu ilusi. Berbeda dengan apa yang dikemukakan Parmenides, Heraclitus menyatakan bahwa dalam perjalanan hidupnya makhluk hidup selama mengalami proses yang tetap Teori ini dikenal dengan teori Fixise. Berasal dari kata ‘Fixed’, artinya ‘unchanging’ atau tetap, tidak berubah. Teori ini muncul satu atau dua abad sebelum teori Darwin. Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antar satu organisme dengan organisme lain.

PELAJARI:  Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ke Wilayah Nusantara

Semua kegiatan biologis dianggap tetap seperti apa adanya, tidak ada perubahan. Namun para Naturalis dan Philosohpy sering berspekulasi bahwa ada terjadi transfomasi spesies.Para ahli yang mempertanyakan kebenaran teori ‘Fixed’misalnya: Maupertuis ilmuwan dari Prancis, dan kakek Charles Darwin yaitu Erasmus Darwin. Walaupun tidak ada pemikir-pemikir khusus yang mempersoalkan teori Fixed dengan penjelasan yang ilmiah bahwa spesies berubah, namun sebenarnya terdapat perhatian dan minat yang kuat berdasarkan kenyataan bahwa dapat saja satu spesies berubah menjadi spesies kedua.

Pada 250 tahun sebelum Masehi, Anaximander (Yunani) mengemukakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang menyerupai ikan. Pernyataan Empedocles yang berbau evolusi namun janggal kedengarannya berbunyi bahwa manusia dan juga binatang lainnya berasal dari bagian-bagian kepala, badan, dan tangan yang terpisah-pisah, yang pada makhluk tertentu ketiganya tumbuh menjadi satu, sedangkan pada makhluk lain hanya kepala dan badan yang tumbuh seperti pada ikan. Artinya ada yang pertumbuhannya lengkap dan adapula yang tidak lengkap.

Ada beberapa penganut paham lain yang mengelak terhadap adanya pengaturan atau tuntunan khusus seperti pada vitalisme Para penganut paham lain ini berpegang pada teoriOrthogenesis, Nomogenesis, dan Aristogenesis yang menganggap bahwa makhluk hidup itu berubah secara evolutif dan penentu perubahan itu adalah germ plasma. Contoh: perkembangan bentuk dewasa manusia dinyatakan sudah ada sejak tingkat embrio; Warna, bentuk, letak dan bentuk putik, serta serbuk sari telah ada pada kuncup bunga. Perubahan pada kuncup menjadi bunga hanya memerlukan tenaga untuk mekarnya sang bunga.

Ketiga teori ini mempunyai perbedaan yaitu: Orthogenesis menitikberatkan perkembangan makhluk hidup pada garis lurus artinya terjadi perkembangan yang semakin besar, semakin bervariasi, namun semuanya bertolak dari yang sudah ada. Nomogenesis menyatakan bahwa perkembangan hanya berlangsung sesuai dengan aturan tertentu.Untuk setiap makhluk ada aturan tertentu yang mengikat.Aristogenesis menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi adalah perubahan menuju ke yang lebih baik.

Beberapa tokoh dan peristiwa yang mendukung dan dipandang dapat melahirkan teori evolusi antara lain Carolus Linnaeus (Swedia) yang disebut sebagai bapak Sistematik, telah berhasil memberi nama 4.235 spesies hewan dan 5.250 spesies tumbuhan menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup tersebut diciptakan dan tetap (konstan), serta tergolong makhluk pertama yang benar-benar ada. Charles Bonnet (ahli pengetahuan alam) percaya bahwa semua organisme, bahkan semua benda tak hidup mengalami proses pembentukan melalui rantai/tangga yang panjang dantak terputus, tak tersisipi. Rantai ini bermula dari mineral yang selanjutnya berkembang menjadi bentuk yang semakin kompleks seperti tumbuhan, invertebrata, ikan, burung, dsb.

Pada zaman sebelum abad 18 yaitu 3 abad sebelum Masehi, di Yunani berkembang suatu paham bahwa organisme membentuk suatu tangga yaitu tangga kehidupan atau tangga alam. Pada tangga kehidupan ini yang berada di dasar adalah organisme yang sederhana, selanjutnya organisme yang berada di atasnya adalah organisme yang lebih sempurna.Tetapi dalam hal ini tidak disinggung hubungan antara organisme yang berada pada masing-masing anak tangga, sehingga dapat dimengerti mengapa teori evolusi tidak lahir melalui paham ini.Dikemudian hari beberapa pengikut evolusi menerima pendapat tersebut dengan melihat pandangan yang semakin maju dan semakin kompleks.Linnaeus, meskipun percaya adanya penciptaan tetapi tetap beranggapan bahwa tangga kehidupan tersebut ada.

PELAJARI:  Nilai Sosial dan Fungsinya

Cuvier (Perancis) yang mempunyai pendapat yang sama dengan Linnaeus tentang penciptaan, mengemukakan bahwa pada dasarnya evolusi itu tidak pernah terjadi. Cuvier berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini berasal dari proses penciptaan, spesies itu tetap dan tidak pernah berubah.

Menurut Cuvier jika sekarang ini dijumpai beragam fosil pada lapisan tanah yang berbeda maka hal itu disebabkan terjadinya bencana alam.Bencana alam inilah yang melahirkan teoriCatastrophisme.Melalui teori ini Cuvier mengemukakan bahwa di bumi ini terjadi beberapa kali bencana alam yang besar.Akibat bencana ini dijumpai makhluk-makhluk yang mati danmemfosil.Fosil yang berbeda yang terletak pada strata yang berbeda adalah hasil dari suatu ciptaan baru.Lebih jauh tentang fosil yang terletak pada setiap strata oleh William Smith dikemukakan bahwa tiap strata mempunyai tipe fosil yang khas dan semakin ke bawah fosil yang dikandung semakin jauh berbeda dengan makhluk yang ada sekarang ini.

Berbeda dengan yang dikemukakan Cuvier, Charles Lyell dalam bukunya “Principle of Geology”mengemukakan bahwa terjadinya strata lapisan bumi yang mengandung fosil tidak karena terjadinya bencana alam, tetapi berlangsung sedikit demi sedikit seperti yang kita alami seperti sekarang ini. Teori ini disebutUniformitarianisme, yaitu teori yang menyatakan bahwa bentuk dan struktur bumi disebabkan oleh kekuatan angin, air, dan panas yang bekerja.Kekuatan ini mempengaruhi bentuk dan struktur bumi di masa lalu. Pendapat ini dikemudian hari memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan teori evolusi.

Erasmus Darwin pada tahun 1731 – 1802 menyatakan dalam bukunya “Zoonomia” bahwa kehidupan bermula dari asal mula yang sama. Gagasan tersebut pula yang kemudian mengilhami Charles Darwin dalam mengemukakan gagasannya pada tahun 1859.Dikemudian hari gagasan tentang diwariskannya sifat yang didapat dimunculkan oleh Jean Baptis Lamarck (1744 – 1829) dalam bukunya ‘Philosophie Zoologique”, dan dikenal dengan teori adaptasi-transformasi.Ahli lain yang sejalan dengan pendapat Lamarck adalah Count de Buffon yang menyatakan bahwa proses evolusi itu berlandaskan pada diwariskannya sifat-sifat yang di dapat.

Teori ini didasarkan atas kenyataan bahwa tidak ada satupun makluk hidup yang identik.Adadua konsep evolusi yang dikemukakan oleh Lamarck yaitu: Pertama, spesies berubah dalam waktu lama menjadi spesies baru. Konsep ini yang sangat berbeda dengan teori Darwin.Lamarck berpendapat bahwa dalam suatu periode tertentu suatu spesies dapat berubah bentuk akibat suatu kebiasaan atau latihan.Kedua, perubahan yang terjadi tersebut dapat diturunkan.Gambar 1.2 menunjukkan perbedaan teori Lamarck dan teori Darwin.

PELAJARI:  Jaringan-Jaringan Dalam Tubuh Manusia

2. Teori Evolusi Darwin

Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ahli zoologi yang berasal dari negara Inggris. Charles Darwin disebut sebagai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Dalam bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in The Struggle for Life. Dalam bukunya ini ditekankan bahwa untuk dapat bertahan hidup agar tidak punah perlu adanya perjuangan untuk hidup. Buku ini diterbitkan pada tahun 1859.

Menurut Darwin, asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep “adaptasi pada lingkungan”. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitatnya, akan menurunkan sifat-sifat mereka pada keturunannya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya.Asal mula spesies telah dipermasalahkan dengan pengertian bahwa apa yang dinamakan spesies (baru) terjadi melalui seleksi alam, dan lingkungan hidup telah diperhitungkan. Suatiu kelebihan dibandingkan dengan para pendahulunya, Charles Darwin telah menyadari bahwa makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya.
Bukunya yang lain ia merumuskan pandangan bahwa semua jenis binatang berasal dari satu sel purba. Sel-sel purba ini menurut Darwin diciptakan oleh Tuhan. Tahun 1871, terbit buku kedua Darwin, “The Descent of Man (Asal Usul Manusia)”. Dalam buku ini, ia mengatakan: binatang yang paling maju, yaitu kera, dengan proses struggle of life, sedikit demi sedikit berubah, dan dalam jenisnya yang paling sempurna.

Teori evolusi Darwin merupakan teori yang didasar atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya. Sebelumnya pada tahun 1858 Yoseph Hoken menerbitkan bukunya yang berjudul On the Tendency of Species to Form Variation, and on the Perpetuation of Varieties and Species by Natural Mean of Sleection. Buku ini diterbitkan sebagai upaya menggabungkan pendapat Charles Darwin dan Alfred Wallace.
Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi, maka ia dinobatkan sebagai bapak evolusi. Darwin tidak mengenyam pendidikan formal dibidang biologi, tetapi mempunyai minat yang tinggi untuk mengetahui hal lain dari makhluk hidup. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Cambridge, dan melakukan perjalanan mengelilingi dunia dengan para ahli ilmu alam melalui ekspedisi H.M.S. Beagle (1832 – 1837) dan juga pada ekspedisi Beagle yang berikutnya(1837 – 1838) ke kepulauan Galapagos, Darwin mengalami masa-masa yang paling krusial dalam kehidupannya berkenaan dengan kenyataan yang terlihat di alam. Dalam ekspedisi ini yang dikerjakan oleh Darwin adalah mengoleksi burung-burung (burung Finch) yang terdapat atau hidup di kepulauan Galapagos. Kenyataan yang dilihat Darwin, bahwa terdapat variasi paruh burung Finch dari satu pulau dengan pulau yang lain di kepulauan Galapagos.

Awalnya, Darwin menduga bahwa semua burung Finch yang terdapat di kepulauan Galapagos adalah satu spesies, tetapi kenyataannya setiap pulau memiliki spesies berbeda. Ia menduga bahwa burung-burung finch mengalami perubahan dari suatu nenek moyang yang sama.