ASTALOG.COM – Pada dua batang magnet yang didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara kedua magnet tersebut. Gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua magnet terjadi karena di sekitar magnet terdapat medan magnetik.
Pengertian Medan Magnet
Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebutgaris gaya magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik.
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.
Manfaat Magnet Terhadap Kesehatan
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan tampilan struktur organ dalam yang kompleks namun akurat.
MRI menggunakan medan magnet untuk menciptakan gambar secara rinci dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketinggiannya jika dokter ingin mengetahui detail lebih lanjut.
2. Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetik dapat meringankan gejala penyakit epilepsi kronis. Sebuah penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak bisa mempan dengan pengobatan biasa.
Kumparan magnet ditempatkan ke samping kepala untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak. Peneliti mengklaim bahwa sebagian besar peserta penelitian berkurang kejang-kejangnya hingga setengah. Pengobatan magnetik ini hanya bertahan selama enam sampai delapan minggu.
3. Mengobati Radang sendi
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School dan diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2004, peneliti menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan pinggul.
Namun para peneliti juga mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan oleh efek plasebo.
4. Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetik dapat membantu meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih baik.
Laporan yang dimuat dalam Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetik yang berulang-ulang dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti Alzheimer.
5. Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetik mengaku lebih relaks dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi.
Setengah di antaranya mendapatkan pengobatan magnetik. Hasilnya, 14 persen dari pasien melaporkan gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok plasebo, hanya lima persen yang merasakan perbaikan.
6. Membantu Operasi jantung
Partikel magnetik juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan menggunakan partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang telah rusak.
Laporan penelitian yang dimuat dalam Journal of American College of Cardiology ini menemukan bahwa teknik tersebut efektif pada tikus dan akan diuji coba pada manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat lima kali karena partikel magnetik memandu sel-sel ke daerah sasaran.
“Nampaknya serangan jantung dan cedera pembuluh darah lainnya dapat diobati dengan menggunakan suntikan sel tubuh magnetik. Teknologi ini bisa disesuaikan untuk melokalisasi sel-sel di organ lain dan menjadi alat yang berguna untuk segala macam terapi sel,” kata penulis penelitian, Dr Mark Lythgoe.
7. Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50 persen.