Makna Penting Diselenggarakannya Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

ASTALOG.COM – Dalam rangka memperingati 1 bulan terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 19 September 1945, presiden Soekarno memberikan pidato singkatnya di hadapan ribuan rakyat di Lapangan Ikada, Jakarta. Sementara itu, masyarakat dengan dipelopori para pemuda yang tergabung dalam ‘Komite Van Aksi’ menyelenggarakan rapat dan demonstrasi untuk membulatkan tekad dalam rangka 1 bulan merdekanya Indonesia.

Pelaksanaan rapat raksasa di lapangan Ikada itu sekaligus menjadi bukti bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia. Walaupun harus berhadapan dengan tentara Jepang yang telah berjaga-jaga dengan senjata lengkap, rakyat tetap berkumpul di lapangan Ikada guna mendengarkan pidato presiden Soekarno.

 

Ada 3 hal penting yang disampaikan dalam pidato Presiden Soekarno di lapangan Ikada pada saat itu, yaitu :

  1. Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Republik Indonesia.
  2. Menuntut rakyat untuk mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan disiplin.
  3. Memerintahkan rakyat untuk bubar meninggalkan lapangan dengan tenang.

Seputar tentang Pelaksanaan Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

 

Pada tanggal 19 September 1945 mulai pukul 10.00 pagi bertempat di gedung KNIP Lapangan Banteng, Jakarta diadakan Rapat Kabinet yang langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno. Cukup banyak yang dibicarakan dalam rapat tersebut termasuk rencana pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI) oleh ayah dari Prof. DR Soemitro Djojohadikusumo yaitu Margono. Tetapi ada agenda cukup penting yang rupanya dibicarakan secara khusus, yaitu berlangsungnya “Rapat Raksasa Ikada”.

PELAJARI:  Penyimpangan Politik Etis di Indonesia

Rencana Rapat Akbar yang sejak awal tempatnya sudah ditetapkan yaitu Lapangan Ikada, pada mulanya dimaksudkan untuk memperingati 1 bulan Proklamasi 17 Agustus 1945. Jadi rencananya dilaksanakan pada tanggal 17 September 1945. Tapi rupanya rencana ini ditanggapi pihak Pemerintah Republik Indonesia secara maju mundur. Ada kesan Pemerintah sangat berhati-hati atau nyaris takut kepada kekuasaan Militer Jepang yang baru saja kalah perang.

Kurang disetujuinya rencana rapat tersebut oleh Pemerintah, antara lain atas pertimbangan rakyat yang berkumpul cukup banyak , yang akan memancing kemarahan militer Jepang dan mungkin mengakibatkan bentrokan fisik dimana dikhawatirkan akan jatuhnya banyak korban sia-sia. Memang pihak militer Jepang jauh hari telah mengeluarkan larangan berkumpulnya massa lebih dari 5 orang.

Pihak panitia penyelenggara yang terdiri dari banyak Pemuda dan Mahasiswa yang menggunakan nama panitia “Komite aksi”, menganggap Pemerintah harus didesak dan dimotivasi terus agar sadar bahwa Rapat Raksasa ini penting untuk diselenggarakan guna menunjukkan bahwa rakyat Indonesia mendukung Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Inilah perwujudan nyata dari proses demokrasi dan harus dikampanyekan kepada dunia. Apalagi secara de facto, Indonesia sudah memiliki rakyat, wilayah dan pemerintah.

PELAJARI:  Bagaimana Cara Menganalisa Puisi?

Akhirnya rapat raksasa di lapangan Ikada pada 19 September 1945 diselenggarakan meski mendapat pengawasan dari pihak Jepang. Namun presiden Soekarno berhasil meyakinkan pihak Jepang hingga beliau dapat menyelesaikan pidatonya dengan baik, dan ini diluar dugaan pihak Jepang. Kumpulan massa yang dianggap pihak Jepang akan sukar dikendalikan, ternyata mau menurut Presidennya dan pulang kerumah masing-masing dengan teratur.

Jadi, apakah arti dari peristiwa Rapat Raksasa Ikada ini? Bahwa rakyat Indonesia pada dasarnya mudah disatukan dalam langkah dan geraknya oleh kekuatan dari sebuah figur kharismatik serta diarahkan dan dikendalikan untuk tujuan yang positif dengan syarat jangan mengecewakan mereka. Soekarno sebagai Presiden memiliki itu semua dimana beliau adalah pemimpin yang tegas dan lugas, dan selalu merasa sebagai salah satu bagian dari rakyat.

PELAJARI:  Pengertian Interaksi Sosial

Rapat raksasa di lapangan Ikada menjadi sebuah peristiwa sejarah lokal yang menyangkut masalah demokras, yang terjadi sebulan setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.  Penyelenggaraannya benar-benar murni untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, untuk kepentingan perjuangan nasional dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan selanjutnya rakyat akan menyadari bahwa hal itu amat penting sekali terutama dalam mewujudkan utuhnya Kepemimpinan Nasional. Meskipun usaha ini dilakukan di Jakarta secara lokal, tapi maksud utamanya adalah untuk kepentingan nasional, yaitu untuk melegitimasi Pemerintahan Republik Indonesia yang sah, baik yang menyangkut lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Jadi, makna penting diselenggarakannya rapat raksasa di lapangan Ikada, Jakarta, antara lain :

  • Rapat tersebut berhasil mempertemukan pemerintah Republik Indonesia dengan rakyatnya.
  • Rapat tersebut merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik Indonesia terhadap rakyat.
  • Menanamkan kepercayaan diri bahwa rakyat Indonesia mampu mengubah nasib dengan kekuatan sendiri.
  • Rakyat mendukung pemerintah yang baru terbentuk. Buktinya, setiap instruksi pimpinan mereka laksanakan.