Pengaruh Kekerasan Bagi Perkembangan Psikologi Anak

ASTALOG.COM – kekerasan yang terjadi pada anak di bawah umur saat ini sangat banyak kasusnya, mulai dari kekerasan yang dilakukan orang tua hingga yang dilakukan orang lain. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan keluarga untuk memberikan penanganan preventif supaya kekerasan tidak terjadi.

Motif kekerasan pada umumnya dilakukan akibat dari pergaulan anak yang bebas, orang tua yang broken home, ekonomi serta berbagai faktor lainnya termasuk psikologi orang tua dan kesiapan orang tua terhadap anaknya.

 

Berikut beberapa hal yang wajib teman Astalog.com ketahui dampak kekerasan bagi perkembangan anak, tentunya pelajaran ini keluar di SMA mata pelajaran Sosiologi dan banyak sekali ditanyakan anak SMA jurusan IPS.

  1. Anak menjadi tertutup.
PELAJARI:  Perlukah Kalimat Efektif dan Cirinya?

Maksudnya adalah anak menjadi seseorang yang pendiam dan tertutup dengan lingkungan. Anak tidak dapat rileks atau bahagia layaknya teman sebayanya. Anak cenderung murung dan suka menyendiri. Hal ini akibat kekerasan yang ia alami mengakibatkan harga diri anak merasa rendah dan dilecehkan oleh sekitarnya. Kekerasan sendiri bukan hanya bentuk fisik tetapi juga verbal yang telah banyak dilakukan oleh berbagai teman sebaya, keluarga atau bahkan pengasuh.

  1. Tidak ada tujuan hidup.
 

Rata-rata anak dengan kekerasan akan tidak ada tujuan hidup, bahkan cenderung diam dan dia merasa tak ada lagi harapan dan cita-cita. Hal ini sangat tidak baik untuk masa depan si anak yang merasa tanpa harapan. Mereka akan lebih memilih jalan negatif untuk melampiaskan semua keluhannya.

  1. Pertumbuhan yang lambat.
PELAJARI:  Sastra Lama dan Sastra Baru, Apa Perbedaannya?

Tinggi badan, berat badan yang berkurang juga bisa disebabkan akibat kekerasan. Anak akan sulit menerima nutrisi dengan baik akibat psikis yang terganggu. Anak juga akan merasa tak layak hidup sehat dan tak peduli lagi akan badannya.

Itulah beberapa hal yang menjadi dasar kenapa kekerasan tidak boleh dilakukan karena akan membahayakan masa depan si anak.