ASTALOG.COM – Sebagai negara agraris yang kaya akan jenis tanaman, Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan banyak jenis tanaman pangan melalui kegiatan budi daya. Namun pada kenyataannya saat ini, Indonesia justru lebih sering mengimpor bahan makanan dari negara lain. Budi daya tanaman pangan sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menanam tanaman pada suatu lahan yang dapat menjadi sumber karbohidrat utama serta protein, untuk kemudian dikonsumsi sendiri atau dijual kembali sebagai sumber penghasilan bagi petani yang menanamnya.
JENIS-JENIS TANAMAN PANGAN
Secara umum, tanaman pangan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Jenis Tanaman Biji-bijian (Serealia)
Serealia merupakan jenis tanaman pangan, dimana biji atau bulirnya dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Jenis-jenis tanaman Serealia antara lain:
- Padi (Oriza Sativa L.) : Padi merupakan jenis tanaman pangan yang akan diolah menjadi beras, lalu beras akan dimasak menjadi nasi. Hingga saat ini nasi masih menjadi pilihan pertama yang sering dikonsumsi oleh orang-orang di Indonesia. Padi memiliki ciri khas dengan akarnya yang berserabut, serta bagian batangnya yang berbuku dan berongga. Pada saat ditanam, biji padi akan tumbuh dari buku yang paling ujung dari batang.
- Jagung (Zea Mays L.) : Selain padi, di beberapa wilayah di Indonesia menjadikan jagung sebagai makanan pokok mereka karena mengandung karbohidrat yang juga dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jagung memiliki ciri khas dengan batangnya yang beruas dan berbuku, dimana di setiap bukunya ditumbuhi daun. Biasanya jagung ditanam pada lahan kering atau setelah lahan itu digunakan untuk menanam padi.
2) Jenis Tanaman Kacang-kacangan
Tanaman kacang-kacangan merupakan kerabat dekat tanaman polong-polongan (Fabaceae) yang merupakan jenis tumbuhan dikotil, memiliki ukuran relatif besar, serta banyak mengandung protein, karbohidrat, folat, dan besi. Beberapa jenis tanaman kacang-kacangan antara lain:
- Kacang Kedelai (Glacine Max L.): Memiliki kandungan sumber protein nabati yang tinggi serta vitamin B, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan serat. Tidak mengherankan jika permintaan pasar terhadap produk olahan kacang kedelai meningkat pesat dan menjadikan biji kedelai mempunyai harga jual yang terbilang tinggi.
- Kacang Tanah (Arashis hypogeae.L.): Memiliki sistem morfologi perakaraan tunggang dan berbintil (nodul), batang berukuran pendek, berbuku dan tunggal, bentuk daun majemuk dan memiliki polong yang tumbuh di dalam tanah. Kondisi iklim Indonesia yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman ini menjadikan kacang tanah mudah sekali beradaptasi.
- Kacang Hijau (Vigna Radiata L.): Kacang hijau merupakan tanaman palawija terpenting ketiga setelah tanaman kacang kedelai dan kacang tanah,dan merupakan sumber nabati tertinggi dari jenisnya. Budi daya kacang hijau memerlukan pemeliharaan yang intensif untuk menghasilkan biji kacang hijau yang berkualitas dan bermutu baik.
3) Jenis Tanaman Umbi-umbian
Umbi-umbian merupakan tanaman yang mengalami modifikasi (perubahan) baik ukuran, bentuk, dan fungsinya. Jenis tanaman umbi-umbian antara lain:
- Ubi Jalar (Ipomae Batatas): Memiliki batang yang menjalar dan pertumbuhannya dapat berupa semak-semak.
- Talas (Colocasia Esculenta): Merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman pokok dan makanan tambahan. Bagian dari tanaman talas seperti; umbi, pelepah, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai olahan bahan makanan, pakan ternak, pakan ikan, dan pembungkus makanan yang mengandung nilai karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin.
- Kentang Solanum Tuberasum): Pemanfaatan tanaman kentang terletak pada bagian umbi dengan masa tanam sekitar 90-180 hari kemudian dipanen, tergantung dengan jenis varietas yang dipilih. Kandungan umbi kentang antara lain: karbohidrat, protein, asam amino esensial, sumber vitamin, dan mineral yang dominan dimanfaatkan untuk industri makan.