ASTALOG.COM – Berdasarkan catatan sejarah, bentuk awal hewan diduga mirip Protista yang ber-flagela yang kemudian kehilangan kloroplas-nya dan berkembang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Teori lain menyatakan bahwa sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik, dimana organisme ini berevolusi membentuk kelompok Protozoa.
Selanjutnya terjadi perubahan dari hewan bersel satu menjadi hewan bersel banyak. Diduga bahwa hewan bersel banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga, dan terdiri dari satu lapisan sel-sel. Berdasarkan hipotesis, hewan ini disebut blastea yang namanya diambil dari satu bentuk dalam perkembangan embrio, yaitu blastula.
Sementara itu, alga dan protozoa yang ada sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai kecuali pada bentuk blastula dalam perkembangan embrio hewan bersel banyak. Bentuk blastela memungkinkan untuk berkembang lebih jauh pada radiasi kedua dan ketiga.
PERKEMBANGAN EVOLUSI HEWAN
1) Evolusi dari Invertebrata ke Vertebrata
Evolusi hewan invertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Ketika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama kali. Protista ini bercabang 3, yang dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum Platyhelminthes.
Lalu filum Plathyhelminthes juga bercabang 3, dimana cabang pertama bercabang 3 lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi 2 filum, yaitu filum Echinodermata dan filum Chordata.
Dari evolusi invertebrata ini dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata yang akan berkembang menjadi Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus). Vertebrata modern meliputi 7 kelas yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.
2) Evolusi dari Kehidupan di Laut ke Darat
Sel-sel yang diduga berkembang berkembang di laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena adanya kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat, terjadi lagi kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup.
Beberapa spesies diduga berusaha kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang berhasil, ada pula yang tidak berhasil. Contoh yang berhasil adalah lumba-lumba dan paus, yang sepenuhnya hidup di air. Sedangkan yang tidak berhasil misalnya buaya.