Tujuan Mempelajari Sejarah

ASTALOG.COM – Sejarah berasal atau history berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘Historia‘ yang berarti ‘penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian‘. Berdasarkan hal ini, sejarah dapat didefinisikan sebagai suatu studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Sementara itu, peristiwa yang terjadi sebelum peristiwa itu tertulis atau tercatat disebut sebagai pra-sejarah. Lalu para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut sebagai ‘ahli sejarah’ atau ‘Sejarawan‘.

 

 

Tidak bisa dipungkiri jika lingkup sejarah sangatlah besar dan luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan klasifikasi yang baik dalam memudahkan penelitian. Klasifikasi ini dilakukan dengan cara memilah informasi dalam sejarah yang bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

 

  • Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
  • Berdasarkan wilayah (geografis).
  • Berdasarkan negara (nasional).
  • Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
  • Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).
PELAJARI:  Sebutkan Permasalahan Yang Dihadapi Negara Berkembang?
 

PENULISAN CATATAN SEJARAH

Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara.

Namun tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periode yang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ada banyak alasan mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk:

  • alasan administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan),
  • alasan politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting),
  • alasan keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Metode ini disebut dengan kritik sumber.

TUJUAN MEMPELAJARI SEJARAH

  1. Menginspirasi suatu pergerakan, dalam hal ini banyak pergerakan yang terinspirasi dari peristiwa sejarah di masa lalu. Pergerakan ini bisa diterapkan dalam berorganisasi.
  2. Membantu kita mencari peradaban karena sejarah sebenarnya bisa ditemukan dalam bentuk apa saja, mulai dari tulisan hingga cerita dari mulut ke mulut. Dari situlah kita bisa mendapatkan bukti peradaban bahwa dahulu pernah ada peristiwa hebat di suatu tempat yang mungkin juga tempat yang ditinggali saat ini.
  3. Menentukan asal-usul sangat memerlukan sejarah, mulai dari konteks paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya memanfaatkan sejarah silsilah keluarga untuk mengetahui asal-usul kita. Hal ini tidak hanya membuat kita mengetahui asal-usul, tapi juga memberi kepuasan.
  4. Meningkatkan kemampuan analisa, dalam hal ini sejarah sangat erat hubungannya dengan kemampuan analisa sebab sebagian dari sejarah adalah peristiwa penaklukan, perang, demonstrasi, dan revolusi. Dari sini kita bisa belajar menganalisa apa yang bisa menyebabkan perubahan arah dari sejarah tersebut. Dari belajar mengenai sejarah-sejarah itu kita bisa tahu: mengapa revolusi bisa terjadi, siapa dalangnya, apa dampaknya, seberapa besar pengaruhnya. Tentu saja hal ini akan meningkatkan kemampuan analisa akan semua informasi sejarah yang ada dan akhirnya membantu dalam membuat kesimpulan sendiri meskipun sebenarnya kesimpulannya sudah ada dan sudah dianalisis sebelumnya oleh sejarawan.
  5. Bisa melihat dunia dari berbagai sudut pandang, dimana sejarah dunia terbentuk dari pertikaian. Di saat satu pihak menang, maka yang lainnya kalah. Disaat satu pihak mendapat kelimpahan, satu pihak lainnya mendapat kekurangan. Di sinilah berbagai sudut pandang datang, dari peristiwa sejarah yang kelam.
  6. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Inilah yang terpenting saat ini di tengah banyaknya hal-hal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.