ASTALOG.COM – Kemampuan ahli navigasi dari negara Eropa sudah terkenal sejak zaman dahulu. Hal inilah yang melahirkan adanya Perjanjian Tordesillas, sebuah perjanjian yang ditandatangani di Tordesillas, Spanyol pada 7 Juni 1494. Perjanjian yang melibatkan 2 negara besar dalam bidang navigasi, yaitu Spanyol dan Portugal berisi sebuah perjanjian tentang wilayah kekuasaan eksklusif antara masing-masing negara yang bermula di sebelah barat kepulauan Tanjung Verde.
Dalam perjanjian Tordesillas telah disepakati bahwa untuk wilayah sebelah timur menjadi milik Portugal dan disahkan pada 5 September 1494. Sementara itu, untuk wilayah sebelah barat menjadi milik Spanyol dan disahkan pada 5 September 1494. Perjanjian ini juga sekaligus menjadi awal penjelajahan bangsa Eropa dalam mengelilingi samudera di dunia, termasuk samudera yang melintasi wilayah Nusantara.
LATAR BELAKANG PERJANJIAN TORDESILLAS
- Saat Konstatinopel yang merupakan pusat dari kerajaan Romawi Timur (Bizantium) jatuh ke tangan Kerajaan Muslim Turki Ustmani, pada saat itu orang-orang Eropa susah mencari rempah-rempah sehingga mencari alternatif baru, yaitu jalur laut mengingat kebanyakan jalur darat menuju timur harus melalui Timur Tengah, Afrika Utara, dan Jalan Sutera yang telah berada dalam kekaisaran Islam.
- Setelah jatuhnya Konstatinopel, akhirnya bangsa Spanyol dan Portugal melakukan penjelajahan samudera untuk mencari rempah-rempah. Diawali oleh Portugal pada tahun 1490-an, namun akhirnya mulai mendapat saingan, yaitu Bangsa Spanyol.
- Dengan melihat adanya persaingan, pada 3 Mei 1493, Pope Alexander VI seorang pemuka agama Katolik mengeluarkan perintah untuk menjadikan dunia menjadi 2 bagian, yaitu milik kerajaan Spanyol dan kerajaan Portugal.
- Hal ini lalu dituliskan secara resmi dalam suatu surat pada 26 September 1493, dimana isinya memberikan kekuasaan kepada Spanyol untuk memiliki daerah yang di Timur dan memperluas pengaruh mereka. Perintah tersebut menimbulkan rasa tidak puas untuk kerajaan Portugal. Itulah sebabnya timbullah Perjanjian Tordesillas.
- Akhirnya pada 9 Juni 1494, oleh pihak gereja maka disepakati pembagian 2 wilayah dunia, dimana bagian Timur adalah milik Portugal, sedangkan wilayah barat adalah milik Spanyol.
ISI PERJANJIAN TORDESILLAS
Isi dari Perjanjian Tordesillas adalah:
Pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugal. Dalam perjanjian tersebut, Spanyol memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat, sementara Portugal ke arah timur.
Perjanjian tersebut berlaku dari tanggal 4 Juni 1474 sampai 13 Januari 1750. Dengan perjanjian tersebut, maka para pedagang Portugal mulai mencari jalan berlayar ke arah timur untuk mencari rempah-rempah, sedangkan para pedagang Spanyol berlayar ke arah barat menuju Benua Amerika.
AKIBAT PERJANJIAN TORDESILLAS
Sebuah semboyan yang populer, yaitu GOLD, GLORY, GOSPEL merupakan salah satu dari akibat perjanjian Tordesillas, dimana:
- Gold maksudnya adalah “mencari kekayaan berupa EMAS“. Semboyan Gold juga telah menimbulkan paham merkantilisme, yaitu suatu paham yang beranggapan bahwa kejayaan negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil dari laba perdagangan.
- Glory maksudnya adalah “mencari kejayaan, kemahsyuran, dan kemenangan“. Semboyan Glory akhirnya melahirkan imperialisme kuno karena kejayaan dilihat dari daerah koloni dan jalur perdagangan yang dikuasai. Dengan demikian, banyak bangsa yang berlomba-lomba menguasai daerah lain.
- Gospel maksudnya adalah “menyebarkan ajaran agama Katolik dan Kristen“. Semboyan Gospel tersebut membuat para penjelajah selalu didampingi oleh para misionaris Katolik dan Kristen, dimana daerah-daerah yang dikuasai oleh para pedagang Spanyol dan Portugal maka bisa dipastikan akan terjadi konversi atau proses perpindahan agama penduduk di daerah itu menjadi penganut agama Katolik dan Kristen yang diiringi dengan asimilasi kebudayaan.