ASTALOG.COM – Pegunungan Seribu adalah pegunungan yang terletak di bagian Selatan pulau Jawa merupakan pegunungan kapur yang membentang dari Pacitan (Jawa Timur), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), Kabupaten Gunung Kidul (DIY) hingga Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah).
Sejarah geologi wilayah Pegunungan Seribu, menurut ahli geologi Dr. Tony Djubiantono, terbentuk pada kala Miosen atau Pleistosen Tengah, dimana saat itu terjadi perubahan yang spektakuler ketika dasar laut di daerah tsb terangkat ke atas.
Pada proses terangkatnya dasar laut yang semula berupa teluk besar, berlangsung pembentukan koloni berupa bukit-bukit yang kemudian menjadi bagian dari Pegunungan Seribu.
Kawasan Karst Gunung Sewu mempunyai bentang alam yang sangat khas, dengan luas area + 1730 km2 berupa puluhan ribu bukit batu gamping dengan ketinggian antara 20-50 meter yang membujur dari bagian Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Gunungkidul), Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti perbukitan karst yang jumlahnya ± 40.000 bukit yang berbentuk kerucut. Puncak kerucut bisa membulat (Sinusoida) atau lancip (Karst connical). Lekuk lekuk diantara perbukitan batu gamping membentuk dolina, baik terbuka maupun tertutup. Sungai yang mengalir di permukaan Kawasan Karst sangat jarang. Begitu hujan air akan masuk ke lubang (sink) atau gua, sungai permukaan segera berubah menjadi sungai bawah tanah. Di bawah permukaan Kars air mengalir di sepanjang lorong gua membentuk jaringan sistem tata air tanah yang lebih rumit. Keberadaan sungai bawah tanah dapat dicirikan melalui lubang lubang tegak hasil peruntuhan sering disebut dengan istilah Luweng di daerah Gunung Sewu (Hanang samodra, 2001: 46).
Wilayah karst yang terbaik untuk dijelajahi semenjak dulu kala di kepulauan Indonesia terletak di tenggara Jogjakarta. Bentangan sabuk wilayah ini yang membentang di selatan pulau Jawa secara keseluruhan dinamai Gunung Kidul (Pegunungan Selatan). Pegunungan ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Bagian utara termasuk pegunungan popok dan baturagung. Baturagung terutama terletak di bagian utra, namun membentang dari barat (tinggian Gunung Sudimoro sekitar 507 meter, antara Imogiri-Patuk), utara (G.Baturagung, ketinggian kurang lebih 828 meter), hingga ke sebelah timur (G. Gajahmungkur ketinggian kurang lebih 737 meter). Dibagian timur ini, Baturagung membentuk tinggian agak terpisah, yaitu G. Panggung (ketinggian kurang lebih 706 meter) dan G. Gajahmungkur. Baturagung ini membentuk relief paling kasar dengan sudut lereng antara 100-300 dan beda tinggi 200-700 meter serta hampir seluruhnya tersusun oleh batuan asal gunungapi.
2. Bagian selatan yang terdiri dari dua Basin besar yaitu Basin Baturetno dan Wonosari. Basin Wonosari terletak di bagian tengah pegunungan selatan, yaitu di daerah wonosari dan sekitarnya. Dataran ini dibatasi oleh Baturagung di sebelah barat dan utara, sedangkan di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Gunung Sewu. Aliran sungai utama di daerah ini adalah K. Oyo yang mengalir ke barat dan menyatu dengan K. Opak. Sebagian endapan permukaan di daerah ini adalah lempung hitam dan endapan danau purba, sedangkan batuan dasarnya adalah batugamping. Cekungan Baturetno merupakan genangan Sungai Bengawan Solo yang tidak dapat mengalir ke arah selatan melewati Lembah Giritontro karena daya gerus sungai tidak dapat mengimbangi dengan pengangkatan Pegunungan Seribu. Cekungan Baturetno yang melebar ke arah utara sampai Waduk Gajah Mungkur memiliki topografi berupa dataran bergelombang dengan ketinggian kurang lebih 150-175 meter diatas permukaan laut. Cekungan Baturetno dikelilingi topografi perbukitan di sebelah sisi barat dan timur yang dibatasi oleh gawir-gawir bertingkat dan terjal dari arah timur laut sampai barat daya. Batuan dasar Cekungan Baturetno terdiri dari persilangan antara batugamping fragmental dengan kalkarenit dan kalsilutit. Ketidakselarasan formasi Wonosari menyebabkan batu lempung hitam dengan batupasir konglomerat terendapkan diatasnya . Batu lempung hitam terendapkan di bagian tengah dari Cekungan Baturetno, sedangkan batupasir konglomerat diendapkan di mulut alur lembah dari sungai-sungai yang berasal dari bukit-bukit di sekeliling Cekungan Baturetno membentuk endapan kipas alluvial.
3. Pegunungan gamping Gunung Sewu yang memanjang di sekitar pesisir Samudera Hindia. Pegunungan yang memanjang dari barat sampai ke timur ini panjangnya mencapai sekitar 85 km. Sedangkan lebarnya dari utara ke selatan adalah sekitar 10 sampai 15 km. Sehinnga wilayah ini mempunyai luas coveran sekitar 1300km2. Gunung Sewu terletak di luar sumbu barisan vulkanis Jawa yang memanjang pada arah timur-barat, berbatasan dengan pantai Samudra Hindia. Pegunungan tersebut dikelilingi oleh dataran aluvial dan barisan pegunungan yang ketinggiannya tidak melebihi 800 meter, c