Pembagian Kelas Protozoa Berdasarkan Alat Geraknya

ASTALOG.COM – Protozoa yang merupakan organisme eukariotik bersel tunggal, dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia untuk dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki dan mekanisme gerakan inilah, protozoa dapat dibagi ke dalam 4 kelas, yaitu:

1) Rhizopoda (Sarcodina)

  • Alat geraknya berupa pseudopodia (kaki semu) yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
  • Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
  • Jenis rhizopoda yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
  • Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contoh: Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
  • Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
  • Amoeba proteus memiliki 2 jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
  • Entamoeba histolityca dapat menyebabkan disentri amoeba.
  • Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis).
  • Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
 

2) Flagellata (Mastigophora)

Flagellata memiliki alat gerak berupa flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Flagellata dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

  1. Fitoflagellata Flagellata merupakan flagellata autotrofik (berkloroplas) dapat berfotosintesis. Contoh: Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator, Zooflagellata.
  2. Flagellata heterotrofik merupakan flagellata yang tidak berkloroplas. Contoh: Trypanosoma gambiens, Leishmania. Flagellata heterotrofik dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
  • Golongan Phytonagellata. Contoh: Euglena Viridis, Volvax Globator, Noctiluca Millaris.
  • Golongan Zooflagellata. Contoh: Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesienseTrypanosoma cruzl, Leishmaniadonovani, Trichomonas vaginalis.
 

3) Cilliata (Cilliophora)

  • Cilliata memiliki alat gerak berupa silia (rambut getar) yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan.
  • Ukuran silia lebih pendek dari flagel.
  • Cilliata memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, dan juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
  • Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya.
  • Cilliata banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
  • Contoh: Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli 

4) Sporozoa

  • Sporozoa merupakan protozoa yang tidak memiliki alat gerak.
  • Organisme ini bergerak dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.
  • Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni, dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
  • Sporozoa memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
  • Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
  • Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Gregarina.

 

PELAJARI:  Organisasi di Bawah Naungan PBB