Letak dan Fungsi Gen pada Suatu Organisme

ASTALOG.COM – Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang disebut sebagai sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda namun bahan penyusunnya sama. Keanekaragaman tingkat gen ini dapat dilihat dari perbedaan ciri makhluk hidup dalam satu spesies.

Dilansir dari laman Wikipedia, gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.

 

Pengertian Gen

Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk hidup. Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh karena itu, informasi yang menjaga keutuhan bentuk serta fungsi kehidupan suatu organisme dapat terpelihara/terjaga.

PELAJARI:  Gejala Gunung Akan Meletus
 

Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. Dari masing-masing gen dalam pasangan tersebut disebut dengan alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama ataupun sifat yang berbeda, seperti misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek.

Fungsi dan Sifat Gen

Gen-gen merupakan substansi hereditas, yang memiliki fungsi seperti berikut ini, dilansir dari laman Pengertianku.net:

– Menyampaikan informasi mengenai genetika dari generasi ke generasi.
– Mengontrol, mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh.
– Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Seperti yang di contohkan pada fakta di depan. Sifat-sifat itu dapat berupa bentuk rambut, bentuk badan, warna kulit dan lain sebagainya.
– Proses reaksi kimia di dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan. Pada setiap tahap reaksinya dibutuhkan enzim. Pembentukan dan juga pengontrolan kerja enzim tersebut dilakukan oleh gen. Pada proses perkembangan yang membutuhkan hormon juga diatur oleh gen.

PELAJARI:  Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Lestari

Gen yang menampakkan senyawa kimia merupakan substansi hereditas, memiliki sifat sebagai berikut dibawah ini:

– Mengandung informasi genetik.
– Tiap gen memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
– Ketika waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi.
– Sifat gen yang ke empat, kerjanya ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya.
– Dan sebagai zarah yang terdapat di dalam kromosom.

Letak Gen

Satu molekul DNA dapat berisi ribuan gen. Molekul membentuk bagian panjang menyerupai benang dari sel yang disebut kromosom (dari kata Latin yang berarti “tubuh berwarna”). Jika sebuah sel diwarnai dengan pewarna tertentu, kromosom dapat dengan mudah dilihat di bawah mikroskop. Ketika sel membelah, kromosom biasanya terlihat.

Dalam organisme bersel satu primitif seperti bakteri, gen biasanya terletak pada kromosom melingkar tunggal dan juga pada cincin DNA yang disebut plasmid. Dalam organisme yang lebih maju, dari amuba hingga manusia, gen terletak pada sejumlah kromosom di bagian sel yang disebut nukleus.

PELAJARI:  Sebutkan Peran dari Protein untuk Manusia

Menurut LampuKecil.com, pada manusia dan hewan, kromosom ditemukan di setiap sel dalam tubuh, kecuali sel darah merah (satu-satunya jenis sel yang tidak memiliki nukleus). Dalam kebanyakan sel-sel tubuh, yang disebut sel somatik, kromosom muncul berpasangan, sama ukuran dan bentuknya. Setengah dari kromosom berasal dari ibu, dan setengah lainnya dari ayah.

Spesies yang berbeda dapat memiliki jumlah kromosom yang berbeda di sel mereka. Lalat buah hanya memiliki 4 pasang. Jagung memiliki 10 pasang. Manusia memiliki 23 pasang kromosom, atau total 46, di sebagian besar dari sekitar 100 triliun sel tubuh kita. Pengecualian adalah sel germinal (sperma dan telur), yang masing-masing hanya memiliki 23 kromosom. Ketika sperma dan sel telur bergabung, sel yang dihasilkan (disebut embrio) berisi seperangkat 46 kromosom lengkap. Ketika sel membelah diri menjadi banyak sel, setiap sel baru embrio berisi salinan dari 46 kromosom asli.