ASTALOG.COM – Zaman Logam adalah zaman yang ditandai dengan kemampuan manusia yang pada saat itu untuk membuat alat alat dari logam. Dilansir dari laman PengertianPakar.com, kemampuan manusia membuat alat alat dan benda benda dari logam ini menunjukkan bahwa kebudayaan manusia terus berkembang, khususnya jika dibandingkan dengan zaman batu. Namun demikian, pada zaman itu alat alat dari batu tidak ditinggalkan sama sekali.
Kebudayaan pada Zaman Logam
Ada 3 kebudayaan yang ada pada zaman logam diantaranya kebudayaan besi, kebudayaan tembaga dan kebudayaan perunggu. Kebudayaan logam dikenal dengan sebutan zaman perunggu sedangkan zaman logam dikenal di Asia Tenggara. Pada zaman ini pekakas yang digunakan untuk sehari-hari hampir semua terbuat dari bahan logam.
Kepercayaan masyarakat Indonesia awal antara lain Animisme (memuja arwah nenek moyang), Dinamisme (memuja benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib), dan Totenisme (memuja binatang tertentu dan dianggapnya seketurunan).
Pada masyarakat ini, telah mempunyai konsep tentang apa yang terjadi pada orang yang meninggal. Mereka percaya bahwa orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke suatu tempat yang Tidak jauh dari tempat tinggalnya atau roh orang yang meninggal
itu berada disekitar wilayah tempat tinggalnya, sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk dimintai bantuanya dalam kasus tertentu seperti menanggulangi wabah penyakit atau mengusir pasukan-pasukan musuh yang ingin menyerang wilayah tempat tinggalnya.
Di Indonesia, kepercayaan dan pemujaan kepada roh nenek nenek moyang terlihat melalui peninggalan-peninggalan megalithikum. Bangunan-bangunan megalithikum biasanya banyak ditemukan di tempat-tempat yang tinggi yaitu di puncak-puncak bukit, lereng-lereng gunung atau dataran tinggi. Karena tempat yang tinggi dianggap tempat bersemayamnya roh nenek moyang.
Masyarakat telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam (perunggu dan besi), yaitu:
– Teknik bivalve, yaitu cetakan yang terdiri dari dua bagian, kemudian diikat dan ke dalam rongga dalam cetakan itu dituangkan perunggu cair. Cetakan tersebut kemudian dilepas dan jadilah barang yang dicetak.
– Teknik a cire perdue (membuat model benda dari lilin). Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu. Sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.
Sistem Ekonomi pada Zaman Logam
Pada masa ini belum ada tanda-tanda adanya kehidupan ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka bekerjasama dalam kelompok (10-15 orang) untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Sehingga kebutuhan hidup mereka dapat dipenuhi dengan cara mengambil apa yang ada di alam. Ketika persediaan makanan di suatu daerah sudah habis maka mereka akan berpindah dan mencari daerah lain yang menyediakan kebutuhan hidup mereka.