ASTALOG.COM – Perubahan sosial merupakan suatu konsep yang menarik untuk dipelajari dalam bidang sosiologi. Apalagi sosiologi memang mempelajari tentang masyarakat dimana masyarakat itu selalu berkembang atau melakukan perubahan dalam hidupnya dari waktu ke waktu guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan sosial ini telah terjadi sejak masa pra aksara hingga sekarang.
Oleh karena itu, dalam sosiologi kita mengenal sebuah pemikiran tentang “tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri”. Lalu bagaimanakah proses perubahan sosial itu berlangsung? Proses perubahan sosial dapat terjadi melalui proses difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.
A. Difusi
Dalam sosiologi, difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang meliputi ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya dari individu ke individu lain, dari suatu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Berdasarkan pengertian tersebut, difusi dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
- Difusi intramasyarakat (intrasociety diffusion) adalah difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat.
- Difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion) adalah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Faktor yang mempengaruhi Difusi Intramasyarakat :
- Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
- Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
- Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
- Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
Faktor yang mempengaruhi Difusi Antarmasyarakat :
- Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
- Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
- Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
- Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
- Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.
B. Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Proses akulturasi budaya dapat berlangsung lebih cepat jika masuknya melalui proses damai, dan sebaliknya akan berlangsung lambat jika masuknya melalui proses pemaksaan. Proses ini berlangsung karena terjadinya kontak budaya.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Kontak Budaya :
- Kontak budaya bisa terjadi antara seluruh anggota masyarakat atau sebagian saja, bahkan hanya individu-individu dari 2 masyarakat. Adapun unsur kebudayaan yang dijadikan bahan akulturasi berbeda-beda bentuknya.
- Kontak budaya dapat berjalan melalui perdamaian antara 2 kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui permusuhan antarkelompok.
- Kontak budaya dapat timbul di antara masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik dalam bidang politik maupun ekonomi pada masyarakat yang dikuasai.
- Kontak budaya antara 2 masyarakat dapat berlangsung dalam kadar pengaruh yang sama besar, maupun berbeda besarnya. Hal itu disebabkan karena kedua budaya itu mempunyai perbedaan dalam kekuatannya.
- Kontak budaya dapat terjadi melalui aspek-aspek materiil maupun non materiil dari suatu kebudayaan yang sederhana kepada kebudayaan yang lebih kompleks yang satu dengan kebudayaan yang kompleks lainnya.
C. Asimilasi
Asimilasi merupakan pembauran 2 kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Jadi, pada dasarnya asimilasi dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Usaha-usaha tersebut meliputi: mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Asimilasi :
- Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
- Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
- Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
D. Akomodasi
Dalam sosiologi, istilah ‘akomodasi’ merupakan suatu keadaan yang menunjuk akan adanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antara perorangan dan kelompok-kelompok masyarakat sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.