ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil.
Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Fungsi Penghantar Listrik
Fungsi bahan-bahan penghantar listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain.
Benda Penghantar Listrik Terbaik
1. Aluminium
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3, α nya 1,4 . 10-5, titik leleh 658° C dan tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35 m/ohm.mm2 atau kira-kira 61,4 % daya hantar tembaga.
Aluminium murni mudah dibentuk karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2.Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya eukup besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium, Penggunaan yang demikian misalnya pada : ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACAR (AluminiumConductorAlloyReinforced).
Penggunaan aluminium yang lain adalah untuk busbar dan karena alasan tertentu misalnya, karena alasan ekonomi, dibuat penghantar aluminium yang berisolasi, misalnya : ACSR – OW.
2. Tembaga
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57Ω.mm2/m pada suhu 20°C. Koeffisien suhu (α) tembaga 0,004 per ° C.
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin ac.
3. Baja
Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon. Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi 3 yaitu : baja dengan kadar karbon rendah (0 hingga 0,25 %), baja dengan kadar karbon menengah (0,25 hingga 0,55 %), baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55%)
Pemakaian baja selain untuk kawat penghantar adalah untuk busbar dan pisau hubung.
4. Wolfram
Logam ini berwama abu-abu keputih-putihan, mempunyai massa jenis 20 g/cm3, titik leleh 3410°C, titik didih 5900°C, α 4,4.10-6 per°C, tahanan jenis 0,055 Ω . mm2/m.
Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya dari penambangan dengan menggunakan magnetik atau proses kimia. Dengan reaksi reduksi asam wolfram (H2WO4) dengan suhu 700o C diperoleh bubuk wolfram.
Bubuk wolfram tersebut kemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang disebut metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atmosfir, 1600° C) tanpa terjadi oksidasi.
Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapat dikecilkan menjadi 0,01 mm (penarikannva dilakukan pada keadaan panas).
Penggunaan wolfram pada teknik listrik antara lain: filamen (lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda), elektroda, tabung elektronik.