ASTALOG.COM – Pelapukan menjadi salah satu bahasan materi dalam pelajaran Geografi. Pelapukan memiliki definisi sebagai proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada permukaan bumi yang disebabkan karena adanya proses fisika, kimia, dan biologi. Pelapukan berasal dari batuan sedimen dan tanah (soil).
Dalam hal ini, proses pelapukan akan menghancurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPUKAN
1) Keadaan Struktur Batuan
Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan. Dalam hal ini warna batuan termasuk ke dalam sifat fisik batuan. Sedangkan sifat kimia batuan merupakan unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan tersebut. Dengan kedua sifat yang dimilikinya, maka bisa menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan. Contoh:
- Batuan yang mudah lapuk: batu lempeng (batuan sedimen).
- Batuan yang susah lapuk: batuan beku.
2) Keadaan Topografi
Topografi muka bumi juga ikut mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan yang berada pada lereng yang curam, cenderung akan mudah melapuk dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang landai. Pada lereng yang curam, batuan akan dengan sangat mudah terkikis atau akan mudah mengalami pelapukan karena langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Tetapi pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh berbagai endapan, sehingga akan memperlambat proses pelapukan dari batuan tersebut.
3) Cuaca dan Iklim
Dalam hal ini, cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan meliputi: suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain-lain. Pada daerah yang memiliki iklim lembab dan panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan. Pergantian temperatur antara siang yang panas dan malam yang dingin akan semakin mempercepat pelapukan bila dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim dingin.
4) Keadaan Vegetasi
Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga akan mempengaruhi proses pelapukan karena akar-akar tumbuhan tersebut dapat menembus celah-celah batuan. Apabila akar tersebut semakin membesar, maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan. Selain itu, serasah dedaunan yang gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk, karena serasah batuan mengandung zat asam arang dan humus yang dapat merusak kekuatan batuan.
JENIS-JENIS PELAPUKAN
Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa pelapukan merupakan proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah. Berdasarkan pada proses alami itulah maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Pelapukan Biologi (Organik) merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Contoh: tumbuhnya lumut
- Pelapukan Fisika merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim. Contoh: perubahan cuaca
- Pelapukan Kimia merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat-zat kimia. Contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia.