Perbedaan Teks Dongeng dengan Teks Anekdot

ASTALOG.COM – Teks dongeng dan teks anekdot merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Meskipun sama-sama berupa teks, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Jika dalam penyajiannya teks dongeng akan menceritakan tentang suatu kejadian yang luar biasa dalam bentuk fiksi atau khayalan  atau sesuatu yang secara akal pikiran kita merupakan hal yang tidak mungkin terjadi, maka teks anekdot biasanya disajikan dalam bentuk cerita pendek yang bersifat lucu namun mengandung maksud untuk mengkritik. Biasanya teks anekdot akan membahas tema di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan. Anekdot yang lucu dan menghibur ini biasanya dari pengalaman nyata seseorang.

Dari situ dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara teks dongeng dengan teks anekdot adalah:

Teks dongeng menyampaikan kisah fiksi berupa kejadian luar biasa yang tidak mungkin jadi kenyataan tapi bisa terjadi di dunia dongeng, sementara itu, teks anekdot menyampaikan kisah nyata dari pengalaman seseorang dalam bentuk bahasa yang lucu namun mengandung maksud untuk mengkritik.

 

 

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Dengan Angin Muson?

CIRI-CIRI TEKS DONGENG DAN TEKS ANEKDOT

 

1) Ciri-ciri Teks Dongeng

  1. Diceritakan dengan alur yang sederhana.
  2. Alur cerita singkat dan cepat.
  3. Tokoh yang ada tidak diceritakan secara detail.
  4. Peristiwa yang ada didalamnya kebanyakan fiktif atau khayalan.
  5. Ditulis dengan gaya pencitraan secara lisan.
  6. Lebih menekankan pada bagian isi atau peristiwa.

2) Ciri-ciri Teks Anekdot

  1. Lebih dekat dengan perumpaan tentang dongeng.
  2. Menampilkan karakter hewan dan figur manusia yang pada umumnya berhubungan dengan kenyataan (realita).
  3. Bersifat humor atau lelucon.
  4. Memiliki tujuan tertentu (mengkritik).
  5. Ditujukan untuk orang penting.
  6. Bersifat menggelitik dimana pembacanya akan merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

STRUKTUR TEKS DONGENG DAN TEKS ANEKDOT

1) Struktur Teks Dongeng

  1. Pendahuluan merupakan bagian yang berisi kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
  2. Isi (Peristiwa) merupakan bagian penting dari dongeng yang isinya mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa.
  3. Penutup merupakan bagian akhir cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita.
PELAJARI:  Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami?

2) Struktur Teks Anekdot

  1. Abstraksi merupakan bagian awal paragraf yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi teks anekdot tersebut.
  2. Orientasi merupakan suasana pada awal kejadian cerita.
  3. Event merupakan bagian yang menceritakan rangkaian kejadian dari suatu peristiwa.
  4. Krisis merupakan masalah utama yang ada dalam sebauh teks anekdot.
  5. Reaksi merupakan cara menyelesaikan masalah yang timbul di dalam krisis.
  6. Koda merupakan perubahan yang terjadi pada tokoh.
  7. Re-Orientasi merupakan penutup atau bagian akhir dari teks anekdot.

Berbeda dengan jenis teks lainnya, teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berupa:

  1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
  2. Menggunakan kata penghubung.
  3. Menggunakan kata kerja.
  4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu.
  5. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
PELAJARI:  Teater Tradisional Adalah

Sementara itu, teks dongeng memiliki beberapa jenis, antara lain:

  1. Mite adalah salah satu bentuk dongeng yang menceritakan mengenai hal-hal gaib seperti cerita dewa, hantu, peri, dan hal-hal gaib lainnya.
  2. Sage adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan, keperkasaan, dan kesaktian dari seseorang tokoh.
  3. Fabel adalah bentuk dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan yang memiliki perilaku seperti manusia.
  4. Legenda adalah dongeng yang menceritakan tentang peristiwa atau kejadian atau asal-usul dari suatu tempat atau benda.
  5. Cerita jenaka adalah cerita yang berisi tentang kejadian-kejadian lucu yang menghibur siapa saja yang menontonnya.
  6. Cerita pelipur lara adalah cerita yang biasanya digunakan untuk menjamu tamu dan menggunakan media seperti wayang dan alat lainnya.
  7. Cerita perumpamaan adalah bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-nasihat.