Menggali dan Merumuskan Hipotesis

ASTALOG.COM – Menemukan suatu hipotesis memerlukan kemampuan si peneliti dalam mengaitkan masalah-masalah dengan variabel-variabel yang dapat diukur dengan menggunakan suatu kerangka analisis yang dibentuknya. Menggali dan merumuskan hipotesis mempunya seni tersendiri. Si peneliti harus sanggup memfokuskan permasalahan sehingga hubungan-hubungan yang terjadi dapat diterka. Dalam menggali hipotesis, si peneliti harus:
 
a. Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
 
b. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki
 
c. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
 
Goode dan Hatt (1952) memberikan empat buah sumber untuk menggali hipotesis sebagai berikut:
a. Kebudayaan dimana ilmu tersebut dibentuk
 
b. Ilmu itu sendiri yang menghasilkan teori, dan teori memberi arah kepada penelitian.
 
c. Analogi juga merupakan hipotesis. Pengamatan terhadap jagad raya yang serupa atau pengamatan yang serupa pada ilmu lain merupakan sumber hipotesis yang baik.
 
d. Reaksi individu dan pengalaman. Reaksi individu terhadap sesuatu, ataupun pengalaman-pengalaman sebagai suatu konsekuensi dari suatu fenomena dapat merupakan sumber hipotesis.
 
Good dan Scates (1954) memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis.
 
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
 
2. Wawasan serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan
 
3. Imajinasi atau angan-angan
 
4. Materi bacaan dan literatur
 
5. Pengetahuan tentang kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang diselidiki
 
6. Data yang tersedia
 
7. Analogi atau kesamaan
 
Merumuskan hipotesis bukanlah hal yang mudah. Seperti sudah disinggung, sekurang-kurangnya ada tiga penyebab kesukaran dalam memformulasikan hipotesis, yaitu:
 
1) Tidak adanya kerangka teori atau pengetahuan tentang kerangka teori yang terang
 
2) Kurangnya kemampuan untuk menggunakan kerangka teori yang sudah ada
 
3) Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk dapat merangkaikan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.
 
Beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan sebagai berikut:
 
1) Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
 
2) Hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan
 
3) Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antar dua atau lebih variabel yang dapat diukur
 
4) Hipotesis hendaknya dapat diuji
 
5) Hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori