ASTALOG.COM – Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Tidak setiap individu menghasilkan keturunan, tetapi setidaknya reproduksi akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini.
Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan. Ada yang berlangsung setiap musim atau kondisi tertentu setiap tahun.
Ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi reproduksi agar keturunannya mampu bertahan hidup. ada tiga strategi reproduksi yang menonjol:
1. Memijah hanya bilamana energi cukup tersedia;
2. Memijah dalam proporsi ketersediaan energi;
3. Memijah dengan mengorbankan semua fungsi yang lain, jika sesudah itu individu tersebut mati.
Oleh karena itu fisiologi reproduksi sangat penting untuk diketahui karena menghasilkan banyak faedah yang baik bagi masnyarakat, mahasiswa, maupun instansi-instansi yang terkait dengan pembudidayaan ikan.
Proses Perkembangan Ikan
Proses perkembangan ikan mulai dari telur sampai dewasa telah banyak dibahas. Berbagai terminasi dimunculkan untuk membagi fase fase dalam perubahan siklus ikan. Dari beberapa publikasi terdapat berbagai kategori dan istilah yang berbeda dari beberapa peneliti.
Sejak 60 tahun ada terlalu banyak variasi dalam terminologi yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan ontogenesis awal ikan. Perbedaan menghalangi perbandingan apapun dari fase perkembangan berikutnya. Serupa pengamatan dilakukan tiga puluh tahun kemudian , yang ditemukan dalam literatur tentang enam puluh istilah yang berbeda menggambarkan periode dan fase-fase pembangunan antara penetasan ikan dan seksual kedewasaan.
Embrio Awal perkembangan dimulai saat pembuahan (fertilisasi) sebuah sel telur oleh sel sperma yang membentuk zygot (zygot). Gametogenesis merupakan fase akhir perkembangan individu dan persiapan untuk generasi berikutnya.
Proses perkembangan yang berlangsung dari gametogenesis sampai dengan membentuk zygot disebut progenesis. Proses selanjutnya disebut embriogenesis (blastogene) yang mencakup pembelahan sel zygot (cleavage), blastulasi, gastrulasi, dan neurulasi.
Proses selanjutnya adalah organogenesis , yaitu pembentukan alat-alat (organ) tubuh. Embriologi mencakup proses perkembangan setelah fertilisasi sampai dengan organogenesis sebelum menetas atau lahir.
Penetasan
Penetasan adalah suatu proses perubahan dalam siklus hidup suatu hewan dari bentuk intracapsular menjadi bentuk hidup yang bebas. Mekanisme penetasan ini secara umum terbagi dua tipe yaitu secara mekanik dan enzimatik. Pada hewan-hewan akuatik, selain melalui proses mekanik yaitu melalui gerakan ekor embrio, juga dibantu oleh adanya partisipasi enzim yang berfungsi melunakkan karion.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penetasan yaitu keberadaan oksigen, temperatur dan cahaya.
Beberapa percobaan menunjukkan bahwa akibat kekurangan oksigen mampu menstimulasi aktivitas pernapasan dari embrio, dan nampaknya ada keterkaitan antara aktivitas pernapasan embrio dan penetasan. Temperature juga merupakan faktor lingkungan yang penting dalam proses penetasan.
Peningkatan temperature juga dapat menstimulasi sekresi enzim penetasan. Sekali enzim diekskresi, maka pencernaan karion menjadi lebih cepat pada temperatur tinggi dibandingkan temperatur rendah, menyebabkan penetasan lebih cepat. Faktor lingkungan lain yag diduga mempengaruhi penetasan ialah cahaya. Pada faktor ini Nampak bahwa sekresi enzim penetasan dikontrol oleh stimulasi fotoreseptor (mata dan atau kelenjar pineal), mungkin melalui system saraf pusat.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi sekresi enzim penetasan pada ikan. Efinefrin dan MS-222 dengan konsentrasi rendah mampu mempercepat sekresi enzim penetasan pada embrio fundulus sedangkan tubocurarine, atropine, dan MS-222 dengan konsentrasi tinggi mampu menghambat sekresi.