Karakteristik Bunga Matahari

ASTALOG.COM – Bunga matahari adalah salah satu bunga yang nampak cantik dan populer baik sebagai tanaman hias maupun penghasil minyak yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Bunga matahari termasuk tumbuhan semusim yang biasanya akan tumbuh dengan baik dan subur di musim panas karena sesuai dengan namanya, bunga ini akan mengikuti arah sinar matahari dan menyukai sinar matahari.

KLASIFIKASI ILMIAH BUNGA MATAHARI

  • Kerajaan : Plantae
  • Ordo : Asterales
  • Famili : Asteraceae
  • Upafamili : Helianthoideae
  • Bangsa : Heliantheae
  • Genus : Helianthus
  • Nama Biologi : Helianthus annuus L
 

Bunga matahari memiliki bentuk yang khas dengan kepala bunga yang besar (diameter sekitar 30 cm), berwarna kuning terang, serta tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol.Sifat dasar bunga matahari yang selalu mengikuti arah sinar matahari ternyata berpengaruh terhadap produksi minyak yang dihasilkannya. Untuk itu, pada kultivar bunga matahari yang baru, sifat itu disingkirkan karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil produksi minyak.

SEJARAH BUNGA MATAHARI

 

Bunga matahari telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian di Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka.

PELAJARI:  Sistem Ekonomi pada Zaman Logam

Setelah penaklukkan oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.

KARAKTERISTIK BUNGA MATAHARI

Bunga matahari merupakan tumbuhan terna semusim yang berasal dari kawasan Amerika Utara yang beriklim tropis, yaitu Meksiko dengan karakteristik sebagai berikut:

  1. Tinggi 3m – 5m tergantung varietasnya.
  2. Berdaun tunggal lebar.
  3. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, dan jarang bercabang.
  4. Bunga tersusun majemuk.
  5. Terdapat 2 tipe bunga, yaitu: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, serta bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
  6. Menjalani sistem penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga.
  7. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari yang gejalanya disebut heliotropisme.
  8. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.
  9. Buahnya bertipe buah kurung (achene).
  10. Buah keringnya berdinding agak keras, tak terlalu tebal, dan sering disangka ‘biji’ bunga Matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah dibedakan.
  11. Biji yang sesungguhnya terletak di dalam dan terlindung oleh buah yang serupa tempurung.
PELAJARI:  Sistem Imuniasi Pada Manusia

HABITAT HIDUP BUNGA MATAHARI

Bunga matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropis. Di daerah tropis, hasilnya akan baik jika ditanam pada dataran tinggi. Sementara itu, di daerah beriklim sedang seperti di Eropa, tanaman ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus terhindar dari terpaan embun beku (frost).

KELOMPOK BUDIDAYA BUNGA MATAHARI

Ada 4 kelompok budidaya bunga matahari berdasarkan kegunaannya:

  1. Kelompok penghasil minyak yang dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk.
  2. Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.
  3. Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga.
  4. Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.
PELAJARI:  Ciri Khusus Tanaman Salak

SEKILAS TENTANG MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI

Pemanfaatan biji bunga matahari terutama adalah sebagai sumber minyak, baik pangan maupun industri. Sebagai bahan pangan, minyak biji bunga matahari cocok dipakai untuk menggoreng, mengentalkan, serta campuran salad.

Minyak biji bunga matahari kaya akan asam linoleat, yaitu suatu asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan manusia. Kepentingan teknik menginginkan minyak dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga matahari yang menghasilkan minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80% – 90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat).