ASTALOG.COM – Manusia tidak dapat hidup sendiri sebab manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran manusia lain untuk bisa menjalani hidupnya lebih baik lagi. Untuk itulah kita hidup bermasyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat beserta perilakunya, serta perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya disebut ilmu Sosiologi. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu ‘Socius‘ yang artinya ‘Kawan‘ dan ‘Logos‘ yang artinya ‘ilmu pengetahuan‘. Ungkapan ini pertama kali terungkap dalam buku “Cours De Philosophie Positive” karya August Comte. Dari sekian banyak definisi tentang sosiologi, secara umum sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DARI MASA KE MASA
1) Masa Abad Awal
Sebelumnya, sejumlah ilmuwan di masa lalu seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.
2) Masa Abad Pertengahan
Pendapat dari ilmuwan di masa lalu kemudian ditegaskan lagi oleh sejumlah ilmuwan di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
3) Masa Abad Pencerahan
Berkembangnya ilmu pengetahuan pada abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, dimana ciri-ciri ilmiah mulai tampak pada abad ini. Para ahli di masa ini berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
Perubahan-perubahan besar pada abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sepanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis.
4) Masa Gejolak Revolusi
Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi (Amerika, Industri, dan Perancis) terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat. Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Adapun objek kajian sosiologi sebagai ilmu pengetahun, yaitu:
- Objek material menekankan pada kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
- Objek formal lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
- Objek budaya menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
- Objek agama dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia.
Sosiologi menumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat mempengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.