ASTALOG.COM – Minyak bumi yang dalam bahasa asing dikenal sebagai petroleum memiliki ciri khas dengan bentuknya yang cair dan kental, berwarna emas kehitaman atau coklat gelap atau juga kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi menempati lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Jika ditinjau dari struktur kimianya, minyak bumi terdiri dari campuran kompleks yang meliputi berbagai hidrokarbon serta sebagian besar seri alkana yang tetap bervariasi dalam hal penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan.Minyak bumi juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
TEORI ASAL USUL MINYAK BUMI
1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai jenis binatang dan tumbuhan yang mati dan tertimbun di dalam endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut, dan akhirnya berkumpul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil pelapukan mahluk hidup yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian selama beratus juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi gelembung minyak bumi atau gas alam.
2) Teori Anorganik
Minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang mampu melakukan reaksi biokimia, serta mengubah unsur-unsur kimia seperti oksigen, hidrogen, karbon, belerang, dan nitrogen dari batuan induk menjadi zat minyak yang mengandung hidrokarbon.
3) Teori Duplex
Minyak bumi berasal dari materi-materi hidup baik nabati maupun hewani yang berada di laut, yang karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami proses biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi dan gas alam.
PENGGUNAAN MINYAK BUMI
1) Bahan Bakar
Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak bumi adalah bahan bakar. Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain:
- Elpiji
- Bensin
- Bahan bakar jet
- Minyak tanah
- Minyak bakar
- Diesel
- Butana
2) Produk Turunan Lainnya
Beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa non-hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya seperti:
- Alkena (olefin): dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain.
- Pelumas (oli mesin dan gemuk).
- Wax: digunakan dalam pengepakan makanan beku.
- Sulfur (asam sulfat) senyawa penting dalam industri.
- Tar.
- Aspal.
- Kokas minyak bumi: digunakan sebagai bahan bakar padat.
- Parafin wax.
- Petrokimia aromatik: digunakan sebagai campuran pada produksi bahan-bahan kimia lainnya.