ASTALOG.COM – Tanah yang menjadi bagian dari bumi, tersusun atas campuran mineral yang dapat berupa batuan yang telah lapuk, serta bahan organik yang berasal dari jasad hewan dan tumbuhan yang telah mati dan terurai. Terbentuknya tanah di bumi tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa proses yang panjang dan memakan waktu lama sampai ratusan hingga ribuan tahun.
Proses pembentukan tanah biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain:
- Iklim
- Batuan induk
- Vegetasi
- Relief (tinggi rendahnya permukaan)
- Manusia
- Waktu
Tentu saja faktor-faktor di atas tidak bisa berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lainnya.
KOMPOSISI TANAH
Agar tanah dapat terbentuk dengan baik maka komposisi tanah berperan di dalamnya. Komposisi tanah ini pada akhirnya akan berpengaruh terhadap bentuk, warna, tekstur dan kesuburan tanah. Komposisi tanah terdiri dari:
1) Air dan Udara dalam Tanah
Setiap tanah memiliki ruang pori-pori yang nantinya akan diisi oleh air dan udara. Komposisi air dan udara dalam pori-pori tanah tidak selalu sama atau berubah-ubah. Perbandingan tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya. Keberadaan air dan udara dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah.
2) Bahan Mineral Anorganik
Bahan mineral anorganik merupakan sumber hara potensial serta dapat menyediakan hampir semua unsur hara kecuali nitrogen (N) bagi pertumbuhan tanaman. Mineral anorganik ini berasal dari pecahan-pecahan batu-batuan yang berukuran sangat kecil. Sehingga ada yang berukuran sangat kecil seperti tanah liat, dan ada juga yang berukuran agak besar seperti pasir dan kerikil.
3) Bahan Organik
Bahan organik merupakan bahan mineral tanah yang sangat mudah lapuk, serta sebagai sumber utama unsur nitrogen (N) di dalam tanah. Hasil pelapukan bahan organik yang sangat penting adalah humus yang nantinya akan berfungsi sebagai bahan aktif yang merupakan gudang penyimpan atau pelepasan unsur hara bagi tanaman.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Pembentukan tanah melewati 4 proses tahapan, yaitu:
1) Pelapukan
Batuan yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami pelapukan tanpa mengubah susunan kimianya. Sinar matahari, perubahan suhu yang ekstrim, dan hujan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan. Interaksi antara batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi. Hal ini menyebabkan batuan menjadi tidak stabil dan rapuh sehingga mudah ditumbuhi tumbuhan seperti lumut.
2) Pelunakan
Setelah batuan menjadi lapuk, maka air dan udara akan mudah merembes masuk ke dalam batuan tersebut sehingga terjadi pelapukan di dalam batuan. Pada tahap ini, calon makhluk hidup mulai dapat tumbuh di lapisan permukaan batuan karena sudah terdapat air dan udara yang dapat mendukung kehidupan. Contoh: lumut, dimana lumut dapat membuat batuan menjadi berlubang sehingga dapat dimasuki oleh tumbuhan kecil.
3) Penumbuhan
Pada tahap ini batuan mulai ditumbuhi oleh tumbuhan perintis seperti rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut masuk ke dalam batuan dan perlahan-lahan menghancurkannya. Batuan yang hancur tersebut akan menjadi unsur mineral pembentuk tanah.
4) Penyuburan
Pada tahap ini batuan yang mengalami pelapukan mulai subur. Hal ini dikarenakan oleh bahan-bahan organik yang tercampur dengan batuan. Batuan sudah menjadi tanah yang subur dan dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan.
Singkatnya, proses pembentukan tanah bisa terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
- Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
- Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat terbentuknya batuan.
- Batuan yang sudah retak dan proses pelapukan yang dipercepat oleh air.
- Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap, dan sebagainya yang membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan.
- Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan menjadi hancur menjadi butiran-butiran tanah.