3 Unsur Pembentuk Tanah

ASTALOG.COM – Apa jadinya jika di bumi ini tidak ada tanah? Mungkin saja kehidupan di bumi tidak bisa berlangsung dengan baik sebab tanah yang merupakan bagian kerak bumi dan tersusun dari bahan mineral dan organik memiliki peran yang sangat bital bagi semua kehidupan di bumi. Mengapa demikian? Sebab tanah bisa mendukung kehidupan tumbuhan dalam penyediaan zat hara dan air, sekaligus sebagai penopang akar.

Dengan strukturnya yang berongga-rongga, tanah bisa menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat mengalami erosi.

 

KARAKTERISTIK TANAH

A. Tubuh Tanah

 

Tanah memiliki tubuh yang tidak lain adalah berupa batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa pleistosen. Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral, yaitu:

PELAJARI:  Konveksi Adalah

1) Tanah Organik

  • Terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
  • Berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara.
  • Cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik.
  • Biasanya miskin mineral, dimana pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup.
  • Dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.

2) Tanah Non Organik atau Tanah Mineral

  • Terbentuk dari batuan sehingga mengandung mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah.
  • Tekstur tanahnya ditentukan oleh komposisi 3 partikel pembentuk tanah, yaitu: pasir, debu, dan lempung.

B. Warna Tanah

Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat. Tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching).

  • Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen.
  • Tanah berwarna kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.
PELAJARI:  Sistem Reproduksi Bakteri

C. Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari 3 fase, yaitu: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Struktur tanah tergantung dari keseimbangan ketiga faktor penyusun ini.

3 UNSUR PEMBENTUK TANAH

Tanah dapat terbentuk dengan baik apabila mengandung 3 unsur berikut ini:

1. Bahan Organik

Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah dengan jumlah berkisar antara 3-5%. Meskipun kecil, tapi sangat besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah, seperti:
  • Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah
  • Sebagai sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro, dan lain-lainnya.
  • Menambah kemampuan tanah untuk menahan air dan menahan unsur-unsur hara.
  • Sebagai sumber energi bagi mikroorganisme
Bahan organik yang terkandung di dalam tanah berupa bahan organik kasar dan bahan organik halus. Bahan organik halus sering disebut humus. Humus tersusun dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran dahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru  melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.
2) Air
Tanah memiliki fungsi menahan air, sehingga di dalam tanah memiliki unsur air. Air yang terkandung di dalam tanah dapat membantu dan juga dapat mengurangi pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini air memiliki manfaat sebagai berikut:
  • Sebagai unsur hara tanaman, dimana tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis.
  • Sebagai pelarut unsur hara, dimana unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman dari karatan tersebut.
  • Sebagai bagian dari sel-sel tanaman, dimana air merupakan bagian dari protoplasma
PELAJARI:  Macam-macam Organel Sel dan Fungsinya

3) Udara

Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah kurang lebih 50% dari volume tanah, sedang jumlah air dan udara di dam tanah berubah-ubah. Tanah yang tergenang air semua pori-pori tanah diisi air, sedang pada tanah-tanah lembab atau kering ditemukan air terutama pada pori-pori mikro sedang udara mengisi pori-pori tanah yang tidak terisi air.