Cara Budidaya Jamur Tiram

ASTALOG.COM – Salah satu jamur yang bisa dikonsumsi adalah jamur tiram. Dalam bidang kuliner, jamur tiram sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Bisa dilihat di permukaan batang pohon yang sudah lapuk atau yang sudah ditebang dengan keadaan tubuh buah dari jamur tiram yang saling bertumpuk.

Untuk itu, jika ingin membudidayakan jamur tiram, maka substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membudidayakan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

 

KLASIFIKASI ILMIAH JAMUR TIRAM

  • Nama Ilmiah: Pleurotus ostreatus
  • Kerajaan: Fungi
  • Filum: Basidiomycota
  • Kelas: Homobasidiomycetes
  • Ordo: Agaricales
  • Famili: Tricholomataceae
  • Genus: Pleurotus
  • Spesies: P. ostreatus

KARAKTERISTIK JAMUR TIRAM

  • Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram.
  • Bagian tudung dari jamur tiram berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
  • Jamur tiram memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm, serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
PELAJARI:  Jumlah Pemain Sepak Bola Dalam Satu Regu
 

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Sebagaimana dibahas singkat di atas, jamur tiram yang akan mudah tumbuh di batang kayu, tidak memerlukan banyak sinar matahari. Jamur tiram memiliki miselium yang merupakan jaringan yang mencakup koleksi hifa jamur. Miselium dapat tumbuh di dinding sel kayu dengan menembus dinding sel.

Proses penetrasi dinding sel enzim dibantu oleh selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur tiram melalui ujung benang miselium. Enzim lalu mencerna senyawa secara bersamaan menggunakan kayu sebagai sumber (substansi) makanan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa miselium yang tersimpan di tempat yang lebih redup, akan lebih banyak menghasilkan jumlah jamur tiram di bandingkan di tempat yang disinari sinar matahari penuh. Untuk itu berikut ini cara mudah dalam membudidayakan jamur tiram:

1) Perhatikan Temperatur Suhu

Serat miselium jamur tiram akan tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28°C, yang berarti bahwa kisaran suhu normal untuk pertumbuhan. Namun, apabila suhu di bawah 23°C, miselium masih bisa tumbuh meskipun lambat, sekitar 2 – 3 hari. Jika suhu rendah tidak diperoleh, maka ada 2 kemungkinan terjadi, yaitu pertumbuhan jamur tidak akan membentuk buah, yang berarti perawatan tidak berhasil, atau bahkan jika terbentuk, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama. Meskipun begitu, jamur tiram masih dapat tumbuh pada kisaran suhu 12-37,8°C.

PELAJARI:  Perbedaan Antara Rantai Makanan dan Jaring Makanan

2) Perhatikan Kelembabannya

Kandungan air sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur. Jika air terlalu sedikit, maka akan pertumbuhan dan perkembangan jamur akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Sebaliknya, jika terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati.

Jadi, perlu diperhatikan kadar air saat menyiramnya, jangan sampai membentuk genangan. Jamur tiram akan tumbuh optimal dengan kadar air sekitar 60%. Untuk pertumbuhan tunas dan tubuh buah, membutuhkan kelembaban sekitar 70-85%.

3) Perhatikan Intensitas Cahayanya

Miselium jamur tiram dapat tumbuh secara optimal dalam kondisi ruang yang gelap. Namun, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh dalam keadaan gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Namun, sinar matahari langsung dapat merusak dan menyebabkan jamur layu, serta ukuran yang relatif kecil. Sebaran cahaya hanya diperlukan untuk pertumbuhan jamur.

4) Perhatikan Udaranya

Jamur tiram termasuk jenis tanaman saprofit fakultatif aerobik yang membutuhkan oksigen sebagai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancar akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen di sekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah, dimana akan memiliki ukuran buah kecil dan abnormal, juga akan mudah layu dan mati.

PELAJARI:  Provinsi Termuda di Indonesia Terdapat di Pulau?

Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik. Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan CO2 yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung CO2 yang terlalu tinggi akan memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram akan tumbuh lebih kecil dibandingkan tangkainya.

5) Perhatikan pH-nya

pH atau derajat keasaman jamur tiram akan optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolisme dari jamur tiram, seperti produksi asam organik. Tubuh buah jamur tiram dapat tumbuh optimal pada pH lingkungan yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

Kondisi pH yang terlalu asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Sebaliknya, kondisi pH yang terlalu basa, dapat menyebabkan sistem metabolisme dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian.