ASTALOG.COM – Apa jadinya jika kita tidak memiliki lidah? Tentu saja kita tidak bisa mengecap berbagai rasa dari makanan atau minuman yang dimakan. Tidak hanya itu, lidah juga berfungsi untuk membantu proses mencerna makanan sebelum ditelan dan berakhir di sistem pencernaan. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Secara biologis, lidah dapat didefenisikan sebagai kumpulan otot rangka pada bagian mulut yang akan membantu proses pencernaan makanan dengan cara dikunyah terlebih dahulu, kemudian ditelan. Sebagai salah satu bagian dari panca indera tubuh manusia, lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tugas sebagai pengecap.
STRUKTUR LIDAH MANUSIA
Pada umumnya, lidah manusia tersusun atas otot rangka yang melekat pada tulang hyoideus, yaitu tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat 2 jenis otot pada lidah, yaitu otot ekstrinsik dan otot intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat 3 jenis papila, yaitu:
- Papila filiformis berbentuk seperti benang halus (fili) dan berada di dorsum linguae.
- Papila sirkumvalata berbentuk bulat (sirkum) dan tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
- Papila fungiformis berbentuk seperti jamur (fungi) dan berada di depan lidah (apex linguae).
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari 2 sel, yaitu:
- Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor
- Sel penyokong berfungsi untuk menopang
BAGIAN PENGECAP RASA PADA LIDAH
Kemampuan lidah dalam pengecapan rasa dapat diketahui ketika lidah dapat membedakan berbagai rasa yang masuk ke dalam mulut. Namun, keragaman rasa yang ada sebenarnya ialah perpaduan dari rasa dasar pada lidah, yaitu asin, asam, manis, dan pahit.
Keempat rasa dasar tersebut merupakan yang menjadi acuan dalam pengecapan, dimana masing-masing memiliki area-area pada lidah yang paling peka terhadap masing-masing rasa. Lidah memiliki wilayah–wilayah yang sangat sensitif terhadap rasa dasar, yaitu:
- Ujung sisi merupakan bagian lidah yang sangat peka terhadap rasa manis. Rasa manis suatu senyawa kimia akan direspon oleh papila-papila di ujung lidah. Rasa manis ditimbulkan dari gugus cincin karbon yang dimiliki oleh kelompok glukosa. Rangsangan dari senyawa kimia II kemudian diteruskan ke saraf pengecapan yang akan diinterpretasikan pada bagian pusat sensasi di otak.
- Sisi depan lidah peka terhadap rasa asin yang ditimbulkan dari adanya unsur-unsur kation logam seperti N+, K+, dan kation lainya.
- Sisi belakang lidah merupakan bagian yang paling peka terhadap rasa asam yang ditimbulkan dari ion H pada suatu senyawa asam.
- Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit. Rasa pahit dimunculkan dari senyawa alkaloid yang biasa terdapat pada kopi, morfin, dan lainnya.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bagian lidah yang peka terhadap rasa pahit terdapat di PANGKAL LIDAH.