ASTALOG.COM – Salah satu peristiwa penting yang menjadi babak baru dalam kehidupan adalah Revolusi Industri. Peristiwa ini dimulai di Britania Raya pada periode 1750 – 1850. Peristiwa ini membawa perubahan baru bagi dunia, dimana terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertania, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Karenanya, hal itu memberikan dampak mendalam dalam perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di dunia. Dari Britania Raya, revolusi ini menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi industri benar-benar menjadi penanda terjadinya titik balik yang sangat besar dalam sejarah dunia. Pada saat itu, hampir setiap aspek kehidupan masyarakat sehari-hari, dipengaruhi oleh revolusi industri. Perubahan ini dapat dilihat dari peningkatan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama 2 abad setelah revolusi industri, pendapatan perkapita beberapa negara-negara di dunia meningkat lebih dari 6 kali lipat.
DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP MASYARAKAT DUNIA
1) Di Bidang Ekonomi
- Barang melimpah dan harga murah. Revolusi Industri telah menimbulkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran melalui proses mekanisasi. Akibatnya, produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas, dan pada akhirnya harganya menjadi lebih murah.
- Perusahaan kecil gulung tikar. Penggunaan mesin membuat biaya produksi relatif lebih kecil sehingga harga barang menjadi lebih murah. Akibatnya, perusahaan kecil/tradisional terancam gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
- Perdagangan makin berkembang. Karena alat komunikasi juga berkembang, maka produksi lokal berubah menjadi produksi internasional.
- Transportasi semakin lancar. Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi yang makin sempurna dan lancar. Contohnya, adanya jalur pelayaran yang menunjang proses perdagangan internasional semakin berkembang pesat.
2) Di Bidang Sosial
- Berkembangnya urbanisasi dimana kota menjadi pusat industri sehingga banyak petani desa yang pergi bekerja di kota dan mengabaikan usaha kegiatan pertaniannya.
- Upah buruh rendah karena melimpahnya tenaga kerja, sedangkan kebanyakan pabrik mulai menggunakan tenaga mesin. Selain itu, jaminan sosial pun berkurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
- Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh, sehingga memunculkan istilah kaum kapitalis yang ditujukan untuk golongan pengusaha pemilik industri yang hidup penuh kemewahan, berdampingan dengan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan dan dijuluki sebagai kaum sosialis.
- Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh, dimana kondisi seperti itu sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis.
- Munculnya revolusi sosial di tahun 1820-an yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh.
3) Di Bidang Politik
- Munculnya gerakan sosialis dimana kaum buruh yang diperlakukan tidak adil mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus dalam buku ‘Otopia‘. Tokoh yang paling populer adalah Karl Marx dengan bukunya ‘Das Kapital‘.
- Munculnya partai politik karena makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen sehingga mendorong mereka untuk membentuk suatu wadah perjuangan politik, yaitu Partai Buruh yang ini berhaluan sosialis. Sementara itu, pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
- Munculnya kaum imperialisme modern dengan pengaruh kuat dari kaum pengusaha/kapitalis dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah.