Kandungan Urine yang Berwarna Kuning

ASTALOG.COM – Urine termasuk jenis kotoran yang keluar dari tubuh manusia. Kotoran ini terbentuk di ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan zat-zat yang bermanfaat untuk tubuh akan kembali dialirkan dalam darah melalui suatu proses yang disebut reabsorpsi. Sementara itu, urine yang dikeluarkan oleh tubuh pada umumnya berwarna kuning. Lalu apa kandungan pada urine sehingga warnanya bisa menjadi kuning?

UROCHROME, ZAT YANG MENGHASILKAN WARNA KUNING PADA URINE

 

Ternyata warna kuning pada urine disebabkan karena adanya zat urochrome. Sebenarnya zat ini memiliki beberapa variasi warna kuning mulai dari kuning pucat hingga amber tua.

Urochrome adalah zat yang diperoleh dari hasil rombakan sel darah merah yang telah mati, yang sebelumnya telah diproses di hati untuk mengalami proses detoksifikasi, lalu kemudian disaring oleh ginjal dan akhirnya keluar melalui urine, sekaligus berperan dalam memberi warna kuning pada urine.

PELAJARI:  Ciri-ciri Khusus Bunglon
 

Biasanya warna urine yang kuning bergantung dari konsentrasi urochrome. Artinya:

  • Jika mengkonsumsi sedikit cairan, maka urine akan berwarna kuning tua.
  • Jika mengkonsumsi banyak cairan, maka urine akan berwarna kuning muda, bahkan terkesan bening.

Meskipun begitu, warna urine tidak hanya dipengaruhi oleh urochrome saja, tetapi juga dari makanan atau obat-obatan yang dikonsumsi.

Sementara itu, urine normal memiliki beberapa ciri, antara lain:

  • Berwarna kuning atau kuning gading, serta transparan.
  • Memiliki pH yang berkisar antara 4,6 – 8,0 atau rata-rata 6,0.
  • Memiliki berat jenis yang berkisar antara 1,001 – 1,035.
  • Bila urine agak lama maka akan berbau seperti amoniak.

WARNA-WARNA LAIN PADA URINE

  • Urine berwarna kemerahan menandakan adanya darah pada urine, yang bisa menjadi indikasi adanya gangguan batu ginjal, atau kanker pada ginjal dan kandung kemih. Bisa juga karena mengkonsumsi pencahar atau makan buah bit secara berlebihan.
  • Urine berwarna kecoklatan menandakan adanya darah dalam urine. Bisa juga karena ada otot yang rusak atau melakukan olahraga terlalu berlebihan, terlalu banyak makan kacang, atau juga mengindikasikan adanya porphyria penyakit kelainan pada darah.
  • Urine berwarna kuning tua atau pekat kemungkinan akibat dehidrasi, tapi bisa juga merupakan tahap awal penyakit liver.
  • Urine berwarna kuning terang bisa terjadi akibat mengkonsumsi vitamin dalam dosis tinggi, terutama riboflavin (vitamin B).
  • Urine berwarna orange mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Bisa juga karena penggunaan pyridium, antibiotik untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing.
PELAJARI:  Contoh Sikap Memperhatikan Keselarasan Lingkungan

Selain mengeluarkan beberapa warna, urine juga dapat mengelurkan bau yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya pada penderita diabetes dan kelaparan, bau urinenya cenderung manis dan berbau buah. Sementara untuk urine yang terinfeksi bakteri E. coli, maka urinenya akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

Sementara itu, orang yang bertubuh sehat akan mengeluarkan urine yang hampir tidak mengeluarkan bau. Hanya saja, beberapa saat setelah urinenya keluar dari tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urine dan mengubah zat dalam urine sehingga menghasilkan bau yang khas.