Contoh Teks Ulasan Tentang Film “Di Balik 98” Beserta Strukturnya

ASTALOG.COM – Karya apapun yang ada di sekitar kita sangat perlu untuk menerima umpan balik (feedback) sebagai gambaran rasa kritis seseorang terhadap karya tersebut. Umpan balik ini dapat berbentuk ulasan, resensi atau yang dalam bahasa kekiniannya dikenal dengan istilah review. Ulasan ini merupakan sebuah teks yang berfungsi untuk memaparkan kritikan yang bijak tanpa mengurangi rasa sopan santun.

Teks ulasan, adalah teks yang di dalamnya berisi tinjauan terhadap suatu karya, baik yang berupa film, buku, musik, dan lain sebagainya guna mengetahui bagaimana sebenarnya kualitas, kelebihan dan kekurang dari karya yang dibuat ulasannya, dan disebarkan kepada masyarakat luas.

 

Sama halnya dengan ilmu kajian lainnya, teks ulasan juga memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian:

Orientasi
Orientasi tidak lain merupakan gambaran umum tentang karya yang akan menjadi bahan ulasan. Gambaran umum tersebut biasanya ditunjukkan dengan model paparan mengenai nama, kegunaan, dan lain-lain.

 

Tafsiran isi
Dalam tafsiran isi ini, pengulas memasukkan pandangan atau pendapatnya mengenai karya yang diulas. Pengulas atau penulis terkadang akan memberi perbandingan terhadap karya tersebut dengan karya lain yang dianggap memiliki kemiripan. Disamping itu, pada bagian ini diulas pula apa kelebihan serta kekurangan karya yang diulas.

Evaluasi
Setelah memberi pandangan dalam tafsiran isi, dibuatlah evaluasi. Pada bagian ini, akan diberikan penilaian terhadap karya atau produksi yang telas diulas. Di dalam evaluasi, terdapat gambaran yang lebih mendetail mengenai karya tersebut, misalnya saja tentang bagian, ciri, serta kualitas karya.

PELAJARI:  Senyawa dan Contohnya

Rangkuman
Rangkuman merupakan poin terkahir dalam struktur teks ulasan ini. Disini, penulis akan memberikan ulasan akhir seperti rangkuman atau kesimpulan mengenai karya tersebut.

Untuk lebih jelasnya, akan diberikan satu contoh teks ulasan seperti berikut ini:

Tema yang diangkat adalah Film berjudul “Di Balik 98”

Film yang telah tayang sejak 15 Januari lalu pada bioskop-bioskop di seluruh Indonesia ini, merupakan sebuah karya yang disutradarai oleh Lukman Sardi. Teks ulasan berikut merupakan bentuk kritis atau pendapat dari satu diantara ribuan orang yang telah menonton film tersebut. Jadi, besar kemungkinan bila terdapat perbedaan pendapat atau tanggapan diantara para penikmat film “Di Balik 98”.

> Orientasi
Film dengan judul “Di Balik 98” merupakan sebuah karya produksi MNC Pictures, sebuah kisah yang mengilas balik peristiwa sejarah di tahun 1998. Kejadian yang berlangsung pada Mei 1998 ini merupakan satu peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Masa tersebut adalah masa dimana kerusuhan terjadi di setiap sudut negeri ini, memaksa presiden yang menjabat saat itu untuk segera turun tahta, dan tandai dimulainya masa Orde Baru. Namun, film “Di Balik 98” ini tidak hanya mengisahkan segala bentuk kerusuhan yang terjadi, namun juga banyak menyisipkan kisah atau cerita tentang nilai-nilai kemanusiaan yang bisa menjadi bahan renungan kita semua.

> Tafsiran
Film ini mengisahkan tentang seorang mahasiswi Trisakti bernama Diana (Chelsea Islan), yang berniat untuk menjadi seorang demonstran. Menurutnya, masa kekuasaan presiden Soeharto sangat perlu untuk segera diakhiri. Ironisnya, Diana hidup dengan seorang kakak bernama Salma (Ririn Ekawati) yang bekerja di Istana Negara, dan kakak ipar yang merupakan seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.

PELAJARI:  Apakah yang Dimaksud Dengan Magma?

Diana memang sejak dulu telah aktif melibatkan diri dalam berbagai gerakan gabungan seluruh mahasiswa Indonesia yang memiliki tujuan sama, yaitu memaksa presiden Soeharta melepaskan jabatannya. Perilaku seperti itu tentu menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi masyarakat, sampai suatu ketika, tepatnya pada tanggal 13-14 Mei, peristiwa buruk pun terjadi, dikabarkan empat orang mahasiswa tewas akibat tembakan oleh aparat.

Peristiwa tersebut membuat kondisi negeri semakin kacau, hingga akhirnya presiden Soeharto (Amoro Katamsi) mengambil keputusan untuk menghadiri KTT G-15 yang berlangsung di Kairo. Sementara itu wakil presiden, B.J. Habibie terkejut dengan peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti yang kemudian berakhir dengan kerusuhan besar.

Diana beserta dengan mahasiswa lainnya pun seketika meluap amarahnya, begitu halnya dengan Bagus, kakak ipar Diana yang merupakan Letnan Dua, Angkatan Darat. Namun Bagus saat itu mengetahui bahwa istrinya sedang mengandung, sehingga Bagus secara terpaksa harus terus mematuhi segala perintah atasan guna menjaga keamanan wilayah pada berbagai titik di Jakarta.

Cerita semakin pelik ketika kekasih Diana, Daniel (Boy William), yang merupakan seorang keturunan Tionghoa ikut terseret dalam kerusuhan tersebut. Ayah beserta dengan adiknya tidak diketahui jejaknya, menghilang tanpa kabar dalam kerusuhan 14 Mei. Daniel pun hampir saja menjadi korban dari orang-orang yang melakukan penyaringan terhadap warga-warga non pribumi.

PELAJARI:  Nilai Demokrasi dalam Pancasila

> Evaluasi
Film “Di Balik 98” ini tidak hanya menitik beratkan pada kisah politik saja, tetapi mengulas juga kisah tentang keluarga dan percintaan, yang dibungkus dengan latar belakang kekisruhan Mei 1998. Dan mengingat bahwa ini adalah sebuah karya film, maka paradigmanya berbeda dengan peristiwa asli dari kerusuhan Mei ’98. Ada banyak bumbu fiksi yang ditaburkan ke dalam film ini, yang menjadikannya lebih sempurna.

Kejadian 1998 memang masih menyisakan perih hingga saat ini, terutama bagi para korban yang secara langsung merasakan penderitaan tersebut. Namun sang sutradara, berusaha mencoba untuk memaparkan konflik lainnya dalam peristiwa tersebut yang patut untuk diketahui masyarakat.

> Rangkuman
Apabila Anda sama sekali tidak memiliki gambaran mengenai situasi rusuh di tahun 1998, film “Di Balik 98” ini dapat memberikan jawaban bagi Anda. Sebab meskipun kisah dramanya yang cukup menonjol, namun latar belakang politik yang ditampilkan dalam film ini dapat dipercaya demi keutuhan cerita. Satu hal yang tak kalah menariknya adalah bahwa dalam film ini, terdapat pula unsur komedi khususnya ketika tokoh-tokoh politik diperankan oleh actor yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya. Ini tentu menjadi satu poin plus bagi karya produksi MNC Pictures.

Itulah satu contoh mengenai teks ulasan tentang film berjudul “Di Balik 98”.