Bagaimana Transportasi Zat Melewati Membran Sel?

ASTALOG.COM – Sel-sel membutuhkan zat atau molekul untuk menjalankan semua aktivitas metabolisme. Beberapa zat yang diperlukan harus bergerak masuk ke dalam sel. Hal ini berlawanan dengan sampah metabolisme yang harus bergerak ke luar sel. Membran sel memegang peranan yang sangat penting dalam proses keluar masuknya zat. Transportasi zat-zat dibagi menjadi dua, yaitu transportasi pasif dan trasportasi aktif.

Fungsi membran sel yaitu sebagai pengatur keluar masuknya zat. Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat menjadi terkendali. Sel juga dapat memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Semua pengontrolan itu bergantung pada transpor lewat membran.

 

Transportasi zat melalui membran dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu Transpor Aktif dan Transpor Pasif.

1. Transpor Aktif
Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan melawan gradien konsentrasi yang membutuhkan energi di ATP. Transpor aktif juga merupakan Transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan pada transpor aktif adalah (Adenosin Trifosfat) yang merupakan energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel di mitokondria. Transfor aktif berfungsi untuk memelihara keseimbangan di dalam sel.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Isotop, Isobar dan Isoton? Sebutkan Contohnya Masing-masing 3
 

Transpor Aktif melalui membran sel dapat berupa eksositosis dan endositosi.

a. Eksositosis
Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-molekul berukuran besar yang tidak dapat ditransportasikan melalui mekanisme transpor aktif. Eksositosis (ex = keluar dari, cytos = sel) merupakan mekanisme transpor molekul keluar dari sel dengan cara membentuk vesikula.

Suatu sel akan membentuk vesikula apabila akan mengeluarkan suatu molekul. Vesikula yang terbentuk akan melingkupi molekul yang akan dikeluarkan. Vesikula bersama molekul yang dilingkupinya tersebut akan bergerak menuju membran sel. Setelah melekat dengan membran sel, molekul yang dibawa vesikula akan dikeluarkan dari dalam sel.

b. Endositosis
Sebaliknya dari eksositosis, endositosis merupakan mekanisme masuknya molekul ke dalam sel dengan bantuan vesikula. Endositosis berasal dari endon yang berarti dalam dan cytos yang berarti sel. Mekanismenya, suatu sel akan membentuk vesikula dengan cara menjulurkan bagian luar membran sel.

PELAJARI:  Apakah yang Dimaksud Dengan Sistem Organ?

Bagian luar membran sel tersebut akan mengurung atau menangkap molekul yang akan dibawa masuk. Kemudian, vesikula akan menelan molekul tersebut sehingga masuk ke dalam sel. Terdapat dua jenis endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses endositosis berupa cairan, sedangkan fagositosis adalah proses endositosis tidak berupa cairan, misalnya bakteri.

2. Transpor Pasif
Perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif adalah difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.

a. Difusi
Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak. Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Frekuensi?

b. Osmosis
Merupakan perpindahan molekul air dari konsentrasi molekul yang tinggi (hipotonis) ke konsentrasi molekul yang rendah (hipertonis) melalui membran semipermiabel.

C. Difusi Terbantu
Merupakan difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. difusi ini memerlukan bantuan protein misalnya enzim. Permease adalah protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis fosfolipid membran sel. contohnya adalah bakteri Escherichia coli pada saat dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, metabolismenya menurun karena membran selnya tidak dapat dilalui lektosa (impermeabel). Beberapa menit kemudian, laktosa mulai dapat masuk ke dalam sel karena terbentuknya enzim permease