Asal Kain Songket dari Mana Sih?

ASTALOG.COM – Songket adalah kain yang ditenun dengan menggunakan benang emas atau benang perak. Selain benang emas atau perak, ada jenis benang sutera yang berwarna, ada yang menggunakan benang sulam, ada yang menggunakan benang katun berwarna dan sebagainya. Tetapi semua jenis benang tersebut dipergunakan untuk menghias permukaan kain tenun, bentuknya seperti sulaman dan dibuat pada waktu yang bersamaan dengan menenun dasar kain tenunnya. Prinsip penggunaan benang tambahan saat menenun disebut songket, karena dihubungkan dengan proses menyungkit atau mengjungkit benang lungsi dalam membuat po lahias.

Songket merupakan jenis kain tenun tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, Minangkabau, Sumatera Barat, serta di Palembang, Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya.

PELAJARI:  Bagaimana Cara Manusia Modern Melakukan Interaksi Dengan Manusia?
 

Macam dan Jenis Kain Songket

1. Songket Lepus
Lepus kurang lebih artinya menutupi; Songket yang benang emasnya hampir menutupi seluruh bagian kain. Sesuai motifnya, jenis Songket Lepus ini pun dikenal dengan berbagai macam nama: Lepus Lintang, yang memiliki motif bergambar bintang, Songket Lepus Berantai, Songket Ulir, dan lain-lain.

 

2. Songket Tawur
Tawur kurang lebih artinya bertaburan atau menyebar. Songket Tawur ini memiliki motif yang tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok dan menyebar. Benang pakan pembentuk motifnya juga tidak disisipkan dari pinggir ke pinggir kain. Yang termasuk ke dalam jenis Songket Tawur yaitu songket tawur lintang, songket tawur nampan perak, songket tawur tampak manggis, dan lain-lain.

PELAJARI:  Faktor-faktor yang Menghambat Asimilasi

3. Songket Tretes
Pada kain Songket jenis Tretes ini umumnya tidak dijumpai pola atau motif pada bagian tengah kain. Misalnya motif-motif yang terdapat dalam Songket Tretes Mender yang hanya terdapat pada kedua ujung pangkalnya dan pada pinggir-pinggir kain, bagian tengah dibiarkan polos tanpa motif.

4. Songket Bungo Pacik
Pada kain songket jenis Bungo Pacik, sebagian besar dari motifnya dibuat dari benang kapas putih, sehingga benang emasnya tidak banyak terlihat dan hanya mengisi sebagian motif selingan.

5. Songket Limar
Songket Limar atau kain limar berbeda dengan pengerjaan songket lainnya. Songket ini ditenun dengan corak ikat pakan. Motifnya berasal dari jalinan benang pakan (benang lungsi) yang diikat dan dicelup pewarna pada bagian-bagian yang diinginkan sebelum ditenun. Kain Limar ini biasanya digunakan untuk kain sarung laki-laki atau perempuan yang disebut sebagai sewet. Biasanya motif dari kain limar dikombinasikan dengan corak songket untuk digunakan wanita. Corak Kain limar pada bagian badan kain dan corak songket diletakan pada kepala kain.

PELAJARI:  Profil Wirausaha yang Sukses di Bidang Bisnis Tanaman Hias

6. Songket Kombinasi
Songket Kombinasi, sesuai namanya merupakan perpaduan dari jenis-jenis songket lainnya, misalnya Songket Bungo Cina yang merupakan gabungan jenis motif songket Bungo Pacik dengan jenis Songket Tawur. Sedangkan jenis Songket Bungo Intan adalah gabungan antara Songket Bungo Pacik dengan jenis Songket Tretes .

Selain jenis songket-songket di atas, masih terdapat jenis songket lainnya yang umumnya dinamakan berdasar pada motifnya, misalnya Songket Pucuk Rebung, Songket Bungo Manggis, Bungo Tanjung, Bungo Melati, Songket Sorong dan lain sebagainya.