Asas Black Adalah

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black.

Asas ini menjabarkan:

 

1. Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yg panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama

2. Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas

 

3. Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap bila dipanaskan

Bunyi Asas Black
Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:

“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah”

Asas Black merupakan kaidah yang berasal dari Hukum Kekekalan Energi, yaitu jumlah seluruh energi selalu tetap. Joseph Black (1728-1799), seorang fisikawan asal Inggris, adalah orang pertama yang mengukur kalor yang dilepas dan yang diterima jika dua benda yang berbeda suhu disentuhkan.

PELAJARI:  Keluarga Berencana (KB) sebagai Program Pengendalian Jumlah Penduduk

Rumus Asas Black
Dalam bentuk persamaan, asas Black dapat ditulis dalam bentuk:

Q serap = Q lepas
Q = banyaknya kalor (J atau kkal)

Contoh penerapan asas black dalam kehidupan sehari-hari

1. Penguapan
Tahukah kamu mengapa air dapat menguap? Penguapan adalah peristiwa meninggalkannya molekul-molekul zat dari kelompoknya.

Penguapan terjadi pada permukaan zat dan dapat terjadi pada berbagai suhu. Pada saat di rumah, kamu juga dapat mengamati peristiwa penguapan.

Sewaktu memasak air, apa yang terjadi seandainya air itu dipanasi terus-menerus, habiskah air itu? Mengapa? Jadi, setiap penguapan memerlukan kalor.

Peristiwa-peristiwa berikut merupakan contoh hasil panguapan, yaitu: pada pembuatan garam, penyulingan, dan terjadinya awan.

Penguapan merupakan gejala alam yang banyak manfaatnya. Untuk itu, orang berusaha mencari cara mempercepat proses penguapan.

Pernahkah kamu memerhatikan orang minum segelas minuman panas? Orang itu kadang mengipasi ke permukaan gelas, atau mungkin menuangkan air panas itu ke piring kecil. Kedua cara itu dapat mempercepat penguapan.

PELAJARI:  Tokoh Ilmuwan yang Dikenal Sebagai Bapak Taksonomi Adalah?

Selain dengan cara memberi kalor, penguapan dapat dipercepat dengan cara meniupkan udara ke atas zat itu dan memperluas permukaan bidang.

Perlu diketahui, pada dasarnya meniupkan udara merupakan cara untuk mengurangi tekanan udara pada permukaan bidang. Cara-cara tersebut membantu molekul di permukaan cairan untuk melepaskan diri dari ikatan antarmolekul dalam cairan.

2. Pendidihan
Cobalah kamu mengamati proses memasak air. Pada saat air mendidih, apakah suhunya terus naik? Zat cair disebut mendidih, jika pada seluruh bagian zat itu telah terjadi penguapan.

Pada saat zat cair mendidih, suhu zat cair tersebut tetap meskipun terus-menerus diberi kalor. Titik didih zat cair yang satu berbeda dengan titik didih zat cair yang lain.

Jika kita akan mendidihkan zat cair, banyaknya kalor yang dibutuhkan bergantung pada banyaknya massa zat cair dan jenis zat cair. Makin besar massa zat cair yang akan kita didihkan, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.

PELAJARI:  Apa Yang Dimaksud Dari Komoditi Ekspor dan Berikan Satu Contoh

Adapun yang dimaksud titik didih normal adalah suhu pada saat zat mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Jika tekanan udara kecil, titik didihnya rendah, demikian pula sebaliknya.

Contohnya jika suatu tempat bertekanan udara 1 atmosfer, di tempat itu air mendidih pada suhu 100 oC. Akan tetapi, jika di tempat lain yang bertekanan udara 72 cmHg (kurang dari 1 atmosfer), air akan mendidih pada suhu kurang dari 100 oC.

3. Peleburan
Kamu dapat pula mencoba perubahan zat padat langsung menjadi zat gas. Jika terdapat kapur barus diberi kalor, maka kapur barus itu akhirnya menjadi hilang. Hilangnya kapur barus merupakan perubahan wujud dari padat menjadi gas.

Berdasarkan dua hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalor mampu mengubah wujud suatu zat. Pada saat terjadi perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu (suhunya tetap) sebab kalor yang diberikan digunakan oleh zat tersebut untuk mengubah wujudnya.