ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Aurelia aurita (juga dikenal dengan ubur-ubur bulan) adalah spesies yang dipelajari secara luas dari genus Aurelia. Semua spesies dalam genus saling berkaitan erat, dan sulit untuk mengidentifikasi medusa Aurelia tanpa pengambilan sampel genetik, sebagian besar apa yang berlaku sama bagi semua spesies dalam genus.
Ubur-ubur ini tampak tembus pandang, biasanya berukuran sekitar 25-40 cm, dan dapat diidentifikasi oleh empat gonad berbentuk tapal kuda, mudah dilihat melalui bagian atas bel. Ubur-ubur ini makan dengan mengumpulkan medusa, plankton, dan moluska dengan tentakelnya, dan membawa mangsanya ke dalam tubuh untuk dicerna. Ubur-ubur ini hanya mampu bergerak terbatas, dan hanyut dengan arus, bahkan ketika berenang.
Daur hidup aurelia aurita adalah dengan cara bereproduksi melalui fase aseksual dan seksual. Fase ubur-ubur yang berbentuk medusa umumnya melakukan metagenesis secara seksual yang melibatkan ubur-ubur jantan dan betina. Ubur-ubur jantan dan betina tersebut membentuk sel gamet yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot akan berkembang menjadi planula dan melekat pada dasar lautan agar bisa tumbuh menjadi individu yang baru.
Aurelia aurita juga bereproduksi melalui fase aseksual dengan cara melibatkan satu induk saja. Reproduksi ini dilakukan dengan cara membentuk kuncup yang semakin lama semakin besar lalu membentuk tentakel. Untuk beberapa waktu, anak ubur-ubur tersebut akan melekat pada induknya sampai sang induk membentuk kuncup lain sehingga tercipta koloni. Setelah beberapa lama, anak akan memisahkan diri dan menjadi ubur-ubur muda atau yang disebut efira.
SikIus hidup Aurelia aurita sebagai berikut:
1. Medusa dewasa jantan dan betina akan rnenghasilkan gamet (sel telur dan sperma) yang haploid.
2. Fertilisasi sel telur oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot yang diploid. Fertilisasi terjadi secara eksternal di air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi blastula, gastrula, kemudian berkembang menjadi planula bersilia yang berenang bebas.
4. Planula akan menetap pada substrat tertentu dan tumbuh menjadi polip baru yang berukuran kecil dan bertentakel yang disebut skifistoma. Skifistoma dapat membentuk tunas-tunas baru.
5. Skifistoma dapat melakukan strobilasi atau pembelahann secara melintang pada ujung oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
6. Efira akan lepas satu persatu menjadi medusa dewasa. Setelah efira lepas skifistoma kern bali menjadi polip.