ASTALOG.COM – Sosialisasi adalah proses mempelajari dan menanamkan suatu nilai, norma, peran, dan pola perilaku dari satu generasi ke generasi lain dalam sebuah kelompok atau masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory) karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Definisi Sosialisasi Menurut Para Ahli
Menurut Peter Berger, sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Tujuan Sosialisasi
1. Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan sesorang dalam berkomunikasi secara efektif.
3. Mengembangkan fungsi-fungsi organik seseorang melalui introspeksi yang tepat.
4. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
Fungsi Sosialisasi
Adapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut.
1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal.
2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas.
3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat.
4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya.
Tipe Sosialisasi
Tipe sosialisasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Formal
Sosialisasi formal terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan negara. Contohnya sekolah.
2. Informal
Sosialisasi informal terdapat dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan. Contohnya teman, anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Walaupun proses sosialisasi dipisahkan menjadi dua yaitu formal dan informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.
Pola Sosialisasi
Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua pola, yaitu :
1. Sosialisasi represif (repressive socialization), yang menekankan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Komunikasinya bersifat satu arah. Keluarga berperan sebagai significant other.
2. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization), yang menekankan pada interaksi dan komunikasi lisan yang bersifat dua arah. Hukuman dan imbalannya bersifat simbolik. Keluarga berperan sebagai generalized other.
Fungsi dan Manfaat Sosialisasi
Fungsi
Fungsi sosialisasi adalah untuk mempelajari peran yang ada di masyarakat agar mengetahui peran yang harus dijalankan oleh diri sendiri dan orang lain.
Manfaat
Manfaat sosialisasi adalah sebagai berikut.
1. Membentuk pribadi
2. Mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya
3. Melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya
Hubungan Sosialisasi dengan Desain Komunikasi Visual
Sosialisasi dan desain komunikasi visual (DKV) sangat erat hubungannya. Sosialisasi sangat dibutuhkan dalam desain komunikasi visual agar dapat mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan kepada klien dan konsumen dengan baik. Dengan sosialisasi, apa yang ingin kita sampaikan akan lebih jelas tersampaikan dan dipahami sehingga tidak terjadi miskomunikasi (miscommunication).
Dengan adanya hubungan sosial yang baik sangat membantu proses komunikasi dalam bekerja antar individu serta menjelaskan hasil kerja kita kepada konsumen.