Frasa Endosentris Adalah

ASTALOG.COM – Menurut Oscar (1993), ’frase endosentris adalah frase yang berdistribusi paralel dengan intinya. Inti frase adalah salah satu unsure frase yang jenis katanya sama dengan frase tersebut’.

Tidak berbeda jauh dengan Rusmadji, Chaer (2007) menyatakan bahwa ‘frase endosentris adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya’. Chaer (2009: 40) juga menambahkan bahwa yang dimaksud dengan frase endosentris adalah frasa yang hubungannya sangat erat, sehingga kedua unsurnya tidak dapat dipisahkan sebagai pengisi fungsi sintaksis.

 

Pengertian lain yang serupa diungkapkan oleh Ramlan (1986:146) bahwa frase endosentris adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsur-unsurnya maupun salah satu unsurnya.

PELAJARI:  Dampak Utama Pemanasan Global

Jenis-jenis Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang memiliki konstituen inti. Berdasarkan kesetaraan dan hubungan antarkonstituen intinya frasa endosentris dibedakan menjadi tiga, yaitu frasa endosentris atributif, frasa endosentris koordinatif, dan frasa endosentris yang apostif (Chaer, 1994:225-229).

 

1. Frasa Endosentris yang Atributif
Frasa endosentris yang atributif merupakan frasa endometris yang terdiri atas konstituen-konstituen tidak setara. Di dalamnya terdapat konstituen berstatus sebagai atribut, disebabkan adanya konstituen yang berperan sebagai konstituen inti. Konstituen-konstituen itu tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Misalnya frasa mahasiswa ini, dosen sintaksis, bahasa saya.

Dilihat dari segi konstituen atributnya, frasa endosentris atributif dapat dipilah menjadi dua yaitu, frasa endosentris atributif klitikal dan frasa endosentris atributif nonklitikal. Frasa endosentris atributif klitikal adalah frasa endosentris atributif yang konstituen atributnya berupa klitik, contohnya majalahku, tabloidmu, artikelnya.
Dilihat dari kategori intinya, frasa endosentris yang atributif dibedakan menjadi:
(1) frasa nominal seperti kursi kayu jati
(2) frasa verbal seperti sedang berpidato
(3) frasa pronominal seperti kita berdua
(4) frasa numeralia seperti dua buah
(5) frasa interogativa seperti apa dan siapa
(6) frasa demonstrative seperti ini dan itu
(7) frasa adjectival seperti lancar sekali, dan
(8) frasa adverbial seperti tadi pagi (Ramlan 1987:154-157).

PELAJARI:  Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

2. Frasa Endosentris yang Koordinatif
Frasa endosentris yang koordinatif adalah frasa enosentris yang terdiri atas konstituen-konstituen yang setara. Konstituen-konstituen tersebut adalah konstituen ini, jadi tidak ada konstituen yang bukan inti. Kesetaraannya dapat dibuktikan dengan adanya kemungkinan kokstituen itu dihubungkan dengan penghubung dan atau atau. Misalnya frasa penelitian dan pengembangan, Mustafa Bisti atau Gus Mus, ibu bapak, tua muda.

3. Frasa Endosentris yang Apositif
Frasa endosentris yang apositif merupakan frasa yang mirip dengan frasa endosentris yang koordinatif dalam masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan, misalnya pada kalimat Presiden Amerika Barack Obama datang di Auditorium Unnes. Presiden Amerika Barack Obama merupakan frasa endosentrik apositif.

PELAJARI:  Fungsi Usus Buntu

Unsur Presiden Amerika sebagai unsur pusatnya, sedangkan Barack Obama sebagai apositif. Kedua unsur tersebut bisa saling menggantikan dalam kalimat, dan mempunyai informasi yang sama. Dapat disimpulkan, Presiden Amerika datang di Auditorium Unnes dan Barack Obama datang di Auditorium Unnes.